Mohon tunggu...
adel delima
adel delima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Pandemi Menjadi Keberkahan dalam Kuliner

19 November 2023   19:20 Diperbarui: 19 November 2023   19:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medan, 4 November 2023 - Juragan Dimsum, yang didirikan pada tahun 2018 oleh pasangan suami istri, pak angga beserta istrinya kini telah berkembang menjadi salah satu destinasi kuliner terkemuka di Sumatera Utara dengan fokus pada menyediakan dimsum yang terjangkau dan berkualitas tinggi untuk semua kalangan. Pendirinya terinspirasi oleh keresahan di kalangan masyarakat akan harga dimsum yang sering kali mahal. Melihat kesempatan ini, mereka memutuskan untuk menciptakan alternatif kuliner yang terjangkau, terutama untuk segmen menengah ke bawah. Namun, mereka juga memahami pentingnya menjaga pekerjaan mereka saat itu dan hanya beralih sepenuhnya ke bisnis ini setelah melihat potensi yang cukup besar.

Selama masa pandemi COVID-19, Juragan Dimsum mengalami perubahan yang menarik dalam bisnis mereka. Mereka melihat peningkatan penjualan yang signifikan setelah 6 bulan pandemi. Hal ini terjadi karena banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan mencoba berbagai peluang usaha, termasuk memulai usaha kuliner dari rumah. Bagi Juragan Dimsum, pandemi COVID-19 bukanlah ancaman, melainkan berkah yang membawa pertumbuhan bisnis yang tidak terduga. Inovasi produk menjadi kunci kesuksesan Juragan Dimsum. Mereka mendengarkan permintaan konsumen dan merespons dengan cepat. Sebagai contoh, mereka memperkenalkan "bola bola udang" sebagai produk baru yang mendapat respons positif dari pelanggan mereka. Mereka juga menawarkan lima variasi dimsum yang meliputi ayam, udang, rumput laut, kepiting, dan bola udang, yang dapat dihidangkan dalam berbagai cara, baik dikukus atau digoreng sesuai permintaan.

Juragan Dimsum telah mempertahankan harga jual produk tanpa kenaikan sejak tahun 2018. Mereka menetapkan harga sekitar 2.000 per porsi untuk wilayah Kota Medan dan 2.500/pcs untuk wilayah luar kota, karena memiliki biaya operasional yang lebih tinggi. Dalam hal produksi, mereka dapat menghasilkan 3.000 hingga 4.000 kotak dimsum setiap hari dan  berencana untuk membangun pabrik baru yang juga akan memiliki ruangan wisata edukasi dimsum. Tujuannya adalah untuk berbagi pengetahuan dan komitmen mereka terhadap masyarakat. Pada saat ini Juragan Dimsum memiliki lebih dari 55 karyawan produksi, 32 tim penjualan, 4 staf administrasi, dan tim marketing selain reseller dan agen distributor. Mereka juga telah mengembangkan wilayah distribusi mereka, mencakup Sumatera Utara, Aceh, Palembang, dan memiliki lebih dari 100 cabang di Kota Medan. Sebagai ciri khas di kota Medan, mereka menawarkan saus cabe sebagai penambah cita rasa penyajian dimsum.  Juragan Dimsum adalah contoh yang mengilhami tentang bagaimana sebuah usaha kuliner dapat berkembang dengan cepat dengan inovasi dan komitmen terhadap kualitas dan niat baik. Dari pandemi, mereka menemukan keberkahan dalam bisnis kuliner mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun