Mohon tunggu...
Ade Yayang Latifah
Ade Yayang Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa sastra Indonesia di Universitas Pamulang

Nama saya Ade Yayang Latifah. Saya adalah seorang disabilitas, dan saya seorang mahasiswa sastra Indonesia. Hobi saya adalah bernyanyi, minat saya adalah public relation dan dunia public speaking. Konten paforit saya adalah berita terbaru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Huruf Braille bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Luar Biasa

4 Januari 2023   22:05 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:04 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo, sahabat pembaca yang berbahagia. Kali ini, saya akan membahas sedikit mengenai apa itu huruf Braille dan kebermanfaatannya bagi pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan oleh disabilitas sensorik netra. Tulisan ini, diterbitkan dalam rangka memperingati hari Braille sedunia, yang jatuh pada tanggal 4 Januari di setiap tahunnya.

Sebelum membahas lebih jauh, pertama-tama saya akan memperkenalkan apa itu huruf Braille.

Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ke arah yang semakin canggih, para penyandang disabilitas netra menggunakan sebuah tulisan dengan menggunakan huruf Braille. Singkatnya, huruf Braille merupakan sebuah huruf timbul, yang dapat diraba oleh tangan untuk membacanya. Berbeda dengan huruf yang ditulis mengunakan pensil atau pena, huruf Braille ini tidak memiliki tampilan visual yang beragam. Meski begitu, sahabat pembaca yang tidak memiliki keterbatasan dalam penglihatan masih dapat membacanya dengan melihat bentuk titik-titik timbul pada huruf Braille tersebut.

Sejarah Huruf Braille

Mulanya, huruf Braille ini ditemukan oleh seorang yang mengalami kebutaan sejak usia 3 tahun. Nama seseorang tersebut adalah Louis Braille.

Saat itu, Louis mengalami insiden kecelakaan di kantor ayahnya, yakni tertusuk benda tajam dibagian matanya, sehingga menyebabkan kebutaan permanen. Lalu, darimana ide pembuatan huruf Braille ini?

Pada saat Louis berusia 15 tahun, dia mencoba menuangkan sebuah pemikirannya, tentang sebuah penciptaan huruf atau gaya tulisan bagi tentara saat berada dalam kegelapan. Ide ini berawal dari seorang kapten yang bernama Charles Barbier, mantan perwira artileri Napoleon. Kapten Charles, memanfaatkan sandi-sandi berupa garis dan titik timbul. Beliau mengajarkan para serdadu untuk memahami lambang-lambang tersebut, dan memberitahukan bagaimana cara membacanya dalam gelapnya malam. Cara membaca pesan tersebut adalah dengan meraba garis dan titik timbul yang telah dirangkaikan sedemikian rupa menjadi sebuah kalimat. Sistem ini, disebut juga sebagai sistem night writing.

Setelah Louis mencoba sistem tersebut, ternyata para tunanetra lebih peka menggunakan sistem titik saja, tidak dengan garis. Pada akhirnya, huruf Braille yang diperuntukan bagi disabilitas netra ini hanya menggunakan pola titik dan ruang kosong (spasi). Louis Braille lahir pada tanggal 4 Januari, yang kemudian kita kenal saat ini dengan peringatan hari Braille sedunia.

Manfaat Huruf Braille Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Huruf Braille telah memberi titik terang bagi tunanetra, tentang bagaimana mereka bisa mengenal tulisan yang dapat dibaca dan digunakan untuk berkomunikasi. Tentu saja, cara ini hanya berlaku bagi kalangan difabel netra itu sendiri. Akan tetapi, hal ini mampu menimbulkan gairah dan membawa disabilitas netra ke arah yang lebih maju.

Di Indonesia , huruf Braille masih digunakan di sekolah-sekolah luar biasa (SLB) untuk mengenalkan jenis tulisan yang efektif bagi disabilitas netra, sebelum dikenalkan pada cara menulis dengan mengetik pada komputer/laptop. Huruf Braille dapat ditulis di kertas, dan para pelajar tunanetra dapat membaca ratusan buku fiksi dan nonfiksi yang ada di sekolah tersebut dengan seluruhnya menggunakan tulisan Braille. Salah satu majalah yang terkenal di Indonesia, adalah Majalah Gema Braille yang diterbitkan oleh Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso yang terletak di Kota Cimahi Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun