c. Materi Pendidikan
  Materi/bahan pendidikan ialah cara yang disampaikan oleh pendidik atau dipelajari oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Materi pendidikan harus disesuaiikan sesuai tingkat kesiapan berpikir manusia sebagai subyek pendidiikan. Tentunya tingkat kesiapan berpikir orang awam berbeda dengan orang terpelajar. Oleh karenanya, materi pendidikan yang disampaikan kepada ahl al-khitab (masyarakat awam), tentu saja berbeda dari materi pendidikan yang disampaikan kepada ahl al-jadal (masyarakat terpelajar bukan filsuf), dan ahl al-burhan (masyarakat terpelajar filsuf). Begitu pula materi pendidikan yang disampaikan kepada ahl aljadal, berbeda dari materi pendidikan yang disampaikan kepada ahl al-burhan (Rusyd,1998).
d. Metode Pembelajaran
   Sebagaimana materi pendidikan, menurut Ibn Rusyd,metode pengajaran juga harus disesuaikan dengan tingkat pemikiran peserta didik. IbnuRusyd membagi metode tersebut menjadi dua, yakni metode tradisional atau metode retorik yang biasa digunakan oleh orang awam dan metode rasional yang biasa digunakan oleh Ahl al-Jadal dan Ahl-al-Burhan (Putri, 2020).
e. Proses Pembelajaran menurut Ibnusyd.
  Proses pembelajaran berkenaan dengan metode pengajaran yang digunakan, lebih ditunjukkan melalui cara khusus untuk pendidik dalam mengajarkan program keagamaan kepada peserta didik. Oleh karena itu,diperlukannya perhatian khusus yang disesuaikan pada prinsip-prinsipnya, bahwa pendidikan ialah suatu tanggung jawab yang membutuhkan keterkaitan yang kuat antara dua individu yaitu antara pendidik dan peserta didik (Madani,2017).Â
    Adanya Interaksi/hubungan dalam proses pembelajaran memiliki arti yang cukup luas,tidak hanya sekedar interaksi antara guru dan siswa, akan tetapi juga adanya suatu hubungan yang edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian materi pelajaran saja, tetapi lebih dari itujuga adanya penekanan dan pembentukan nilai dan sikap yang pada diri peserta didik dalam menjalani proses belajar.
f. Hasil Belajar Siswa menurut IbnuRusyd.
   Sebagaimana dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan bayani, pendekatan burhani, dan pendekatan irfani. Salah satunya pendekatan irfani yang digunakan, yakni pendekatan pemahaman yang berpusat pada instrumens pengalamam batiin,dawq, qallb, wiijdan, bashirah, dan intuiisi yang ditujukan kepada hasil belajar siswa dari pemikiran Ibnu Rusyd, lebih ditekankan dalam memahami kedekatan diri sebagai makhluk (ciptaan-Nya) dengan Tuhannya(al-Aqad,2003).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H