Mohon tunggu...
Ade K Zahro
Ade K Zahro Mohon Tunggu... Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja di Kala Itu

11 April 2019   05:30 Diperbarui: 11 April 2019   05:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini sambil menunggu palang pintu kereta api terbuka....

Aku mengamati sekitar jalan yang penuh dengan hiruk pikuk... diiringi alunan musik radio. Lagu Vidi Aldiano - Nuansa Bening.

Hati yang kalut, hati yang gundah, hati yang diiringi rasa takut serta gelisah menjadi lupa sejenak. Seakan senja itu berkata : lihatlah aku, aku begitu indah, begitu hebat mengiri siang berganti malam... 

Sinarnya yang benderang meski hanya sebentar tapi selalu mengusik bagi penikmatnya....

Tuhan tidak tidur.... Tuhan selalu memberikan keindahan.... Tuhan tau yang terbaik untuk umatnya, namun terkadang sebagai manusia, kita belum paham dan mengerti rencana-Nya...

Tuhan memberikan embun ketika pagi.

Tuhan memberikan matahari ketika siang.

Tuhan memberikan bulan dan bintang dikala malam. 

Tuhan memberikan sinar kilat dikala gelapnya hujan....

Aku pun hanyut dalam indahnya alam ini. Sampai akhirnya suasana menjadi sangat dingin dengan diiringi indahnya suara aliran air...

Ternyata aku melamun dan air masuk ke rumah. Banjir Banjir Banjir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun