Mohon tunggu...
Ade Kusuma
Ade Kusuma Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis dan Sastra

Penulis puisi liar yang kadang suka gabut, suka cerita dengan di temani tegukan kopi agar pahitnya hidup dapat terbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi Pantai

20 Oktober 2022   10:35 Diperbarui: 20 Oktober 2022   10:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terpaan angin membuat rambut bergoyang bagaikan rumput
Segelincir ombak menabrak kaki bagaikan diangkat para semut
Tidak terdengar sekalipun suara ikan ikan di dasar laut
Tidak terlihat sedikit pun jejak lelarian di pinggir pantai
 Aku hanya berbicara dengan siput , kerang dan bintang laut, tetapi tak satu pun mereka mau menjawab ku
 Siput yang masuk kerumahnya
 Kerang yang menutup rumah nya
 Bintang laut bahkan menutup dirinya
Kadang kala Sesekali mendengar gesekan air dan batu karang
jika saja ada udang maka aku akan bermain petak umpet dengan nya
Dengan sembunyi nya dia di balik batu
Dengan kesadaran belakang aku tak bisa bisa mencari garam di tengah laut.

Baca juga: Tentang Rasa

Baca juga: Ketika Hujan Turun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun