Mohon tunggu...
Ade Kusuma
Ade Kusuma Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis dan Sastra

Penulis puisi liar yang kadang suka gabut, suka cerita dengan di temani tegukan kopi agar pahitnya hidup dapat terbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Arti Merdeka bagi Mereka

4 Oktober 2022   12:30 Diperbarui: 18 Oktober 2022   10:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah kah kita merdeka?
Yakinkah kita sudah merdeka?
Coba kita lihat di perkampungan di desa desa , di pinggir laut , di tengah hutan
Mereka masih tertidur di pinggir jalan, mereka masih mencangkul di sawahnya
Mereka yang berbondong bondong membawa toa dengan kertas kertas tulisan yang kadang mempermalukan negeri ini. merdekakan kami wahai penguasa kami
Kami belum makan kami minum juga dari air hujan,
Haruskah berperang seperti pejuang terdahulu dengan senapan, bambu runcing, dengan kaki berdarah langkah kaki yang tertatih-tatih pincang harus kah kami seperti itu
Wahai penguasa negeri ini , kalian bukan lah orang asing, apa kah kami yang asing di mata kalian
Kami juga membawa Merah Putih tolong beri kami kesempatan merdeka untuk anak-anak kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun