Mohon tunggu...
Ade Kusuma
Ade Kusuma Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis dan Sastra

Penulis puisi liar yang kadang suka gabut, suka cerita dengan di temani tegukan kopi agar pahitnya hidup dapat terbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bait Hujan

18 Agustus 2020   23:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   10:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu aku terbaring

Sembari memandangi air

Yang jatuh dari atas 

Di balik kaca dan dan tapak besi yang berbentuk 

Ku melihat wajahmu yang dibentuk percikan air hujan

Dan air yang selama ini kusimpan

Akhirnya jatuh perlahan - lahan

Tik ... Tik ... Tik ...

Tes ... Tes ... Tes ...

Air yang bersamaan jatuh

Tak mampu lagi awan menahan beban kesedihan dan kepedihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun