Kala itu aku terbaring
Sembari memandangi air
Yang jatuh dari atasÂ
Di balik kaca dan dan tapak besi yang berbentukÂ
Ku melihat wajahmu yang dibentuk percikan air hujan
Dan air yang selama ini kusimpan
Akhirnya jatuh perlahan - lahan
Tik ... Tik ... Tik ...
Tes ... Tes ... Tes ...
Air yang bersamaan jatuh
Tak mampu lagi awan menahan beban kesedihan dan kepedihan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!