[caption id="attachment_59544" align="aligncenter" width="500" caption="South Beach Wollongong"][/caption]
Penduduk Wollongong beruntung sekali mempunyai pantai yang hanya sepuluh menit dari pusat kota.
Kami mampir ke Wollongong setelah liburan kecil kami di Kiama. Wollongong adalah kota industri, terletak satu jam berkendara ke arah selatan Sydney. Di Wollongong kami sempat mengunjungi Universitas Wollongong yang tersohor itu dan tentu saja pantainya yang dekat sekali dengan pusat kota.
Pantai di dekat kota Wollongong ada dua: pantai utara dan pantai selatan. Di tengah-tengah dua pantai ini adalah pelabuhan Wollongong dengan dua mercusuarnya. Kami hanya sempat main di pantai selatannya.
Pasir di Wollongong South Beach berwarna putih dan berbutir halus. Sulit sekali berjalan di pasir semacam ini karena pasirseolah-olah menarik kaki kita ke dalam. Apalagi kalau pilihan alas kaki kita salah.
Kami sampai di sana setelah makan siang. Matahari sangat terik dan angin bertiup kencang. Kami mengambil tempat duduk mendekati pos penjaga pantai karena ada peraturan ‘harus berenang di antara dua bendera’. Dengan ombak sebesar ini, siapa juga yang mau beresiko berenang jauh-jauh dari penjaga pantai. Tampak di kejauhan orang-orang berselancar, bercengkerama dengan ombak besar yang bergulung-gulung.
[caption id="attachment_59546" align="aligncenter" width="300" caption="Lifeguard box tanpa penghungi, di kejauhan tampak kompleks industri"][/caption] [caption id="attachment_59545" align="aligncenter" width="300" caption="bukan suami saya"] [/caption] Ombaknya besar banget
Tanpa basa-basi, anak saya yang besar langsung nyebur ke laut. Anak kedua saya yang masih bayi asyik membangun istana pasir. Sementara saya membangun kursi dari pasir, menggelar handuk pantai dan leyeh-leyeh sambil membaca novel.
Bagi saya, pantai-pantai di Australia sama saja. Sama bagusnya, bersihnya dan nyamannya. Yang membedakan adalah mood anak-anak saya. Kalau mereka senang dan menikmati pantainya, maka saya bisa bersantai memandang cakrawala, mendengarkan deburan ombak, sambil membawa pikiran saya berkelana jauh.
A.K.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H