Mohon tunggu...
Ade Kumalasari
Ade Kumalasari Mohon Tunggu... Editor - Student at Goethe Universität

I-want-to-go-around-the-world-in-80-days Sagittarius | Write from Frankfurt am Main, Germany. http://www.travelingprecils.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyewa dan Mengendarai Mobil di New Zealand

24 Desember 2011   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah saya ceritakan di sini, cara terbaik untuk menikmati indahnya New Zealand adalah dengan melakukan road trip keliling Pulau Utara atau Pulau Selatan (atau dua-duanya). Dahsyatnya pemandangan New Zealand tidak hanya ada di objek wisatanya saja, tapi bisa kita nikmati sepanjang jalan. Setiap tikungan jalan memberi kita kejutan pemandangan baru. Si Ayah yang baru mulai menekuni hobi fotografi berkali-kali berhenti dan menepikan mobil untuk sekedar mengabadikan bukti keagungan Tuhan ini. Untuk road trip ini kita perlu menyewa mobil begitu mendarat di bandara. Untungnya menyewa mobil di New Zealand ini syaratnya lumayan gampang, sama dengan syarat menyewa mobil di Australia: punya Surat Izin Mengemudi dan punya kartu kredit. SIM A dari Indonesia berlaku di sini asal dilengkapi dengan dokumen terjemahan bahasa Inggris dari penerjemah tersumpah. Tips menerjemahkan dokumen penting dalam bahasa Inggris pernah saya tulis di artikel ini. Kantor Apex di dekat bandara Christchurch Ada banyak pilihan perusahaan penyewaan mobil di New Zealand. Perusahaan-perusahaan besar yang melayani penyewaan mobil di Australia juga punya kantor cabang di sini, seperti Avis, Budget, Thrifty dan Europcar. Mereka mempunyai kantor cabang di bandara-bandara yang merupakan gateway untuk turis internasional. Untuk liburan kali ini, kami memilih menyewa mobil dari perusahaan lokal New Zealand: APEX. Website Apex ini tampilannya bagus dan mudah sekali digunakan. Saya sarankan, sebelum sampai di New Zealand, kita sudah booking online dulu dari website mereka, gratis kok. Pembayaran baru dilakukan ketika kita mengambil mobil di bandara. Kalau tidak booking dulu takutnya kehabisan mobil yang diinginkan, apalagi kalau liburannya di musim yang ramai turis. Booking di awal juga membuat hati tenang, karena ketika dalam perjalanan pasti ribet mengurus precil-precil :)

Si Ayah kebingungan mencari mobil sewaan di tempat parkir bandara Queenstow Pelayanan Apex ini lumayan bagus dan cepat. Counter kecil Apex di bandara Queenstown ternyata cukup populer di antara turis, paling ramai antriannya. Begitu selesai dengan urusan administrasi, kami diberi kunci mobil dan disuruh mengambil mobil sendiri di tempat parkir bandara. Kami bolak-balik mencari mana mobil kami di antara ratusan mobil lainnya. Petugas bandara yang kami tanya, setengah bercanda bilang, "Coba pencet saja kuncinya, kalau ada alarm dan lampu yang menyala, berarti itu mobilnya." :D Mobil pilihan kami adalah Toyota Corolla tahun 2010. Warna mobil tergantung persediaan, tidak bisa dipesan di awal. Kami beruntung mendapat warna merah, yang tampak bagus di foto-foto liburan kami :p Tarif sewanya NZD 55 per hari. Kalau budget terbatas, sewa saja mobil yang lebih murah. Dengan tarif NZD 45/hari bisa mendapatkan sedan Nissan Sunny tahun 2002-2005. Tarif sudah termasuk kilometer tak terbatas, gratis sewa car seat untuk Little A, dan asuransi wajib dengan excess $1500. Ada asuransi tambahan untuk mengurangi excess ini. Excess artinya, kalau ada kecelakaan dan ada kerusakan pada mobil, penyewa wajib mengganti kerusakan tersebut maksimal sebesar yang disebutkan di asuransi (misal $1500). Kalau excess-nya = 0 artinya meskipun ada kerusakan, pihak penyewa tidak harus mengganti apa-apa. Agar pikiran tenang, saya sarankan untuk membeli asuransi tambahan ini. Apalagi kalau menyetir mobil di negara orang. Mungkin kita nyetirnya sudah hati-hati, tapi kan tidak tahu pengendara lainnya bagaimana. Kami membayar tambahan NZD 12/hari untuk mengurangi excess menjadi $0. Keputusan membeli asuransi tambahan ini saya syukuri ketika kami berhenti sejenak dalam perjalanan dari Te Anau ke Milford Sound. Ketika itu, ada burung asli New Zealand, Kea yang menghampiri kami dan mematuk karet di jendela mobil. Kalau tidak diusir, mungkin si Kea ini akan memakan habis karet tersebut :)) Tidak ada kerusakan berarti pada jendela mobil, hanya sobek sedikit karetnya, tapi bisa jadi perusahaan akan cari-cari perkara kalau mobil kita tidak dilindungi asuransi.
Total sewa kami untuk 7 hari adalah NZD 469. Tidak ada tambahan biaya one way rental untuk yang menyewa dari satu kota dan mengembalikan ke kota yang lain. Kami mengambil dari bandara Queenstown dan mengembalikan mobil ke bandara Christchurh. Ketika mobil ini kami ambil, bensin sudah terisi penuh. Nanti ketika mengembalikan, bensin harus kembali diisi penuh juga. Yang hobi mencari penawaran atau harga spesial, ada beberapa perusahaan mobil yang menawarkan paket relokasi. Artinya kita membantu perusahaan mobil membawa mobil mereka ke kota yang diinginkan. Rute yang umum diikuti traveler adalah dari Pulau Utara ke Pulau Selatan, misalnya dari Auckland ke Christchurch. Kalau semua mobil yang disewa dari Auckland dikembalikan ke Christchurch, garasi di Christchurch bakal penuh dengan mobil, sementara stok mobil di Auckland kosong. Untuk itu, perusahaan perlu membawa mobil-mobil tersebut kembali ke utara. Terkadang lebih hemat bagi perusahaan untuk membiarkan traveler menyetir mobil tersebut gratis atau dengan sedikit biaya, daripada harus menyewa sopir atau truk untuk mengangkut mobil-mobil itu kembali ke kantor asal. Kalau ingin hemat, cobalah menyetir mobil berlawanan arus dengan traveler pada umumnya, dari Pulau Selatan ke Utara, misalnya dari Christchurch ke Auckland. Cek penawaran relokasi ini di tiap perusahaan penyewaan mobil, cari di website Transfer Car atau google dengan kata kunci "rental car relocation New Zealand". Kalau beruntung, bisa sewa mobil gratis ;) Mengendarai Mobil di New Zealand Sama seperti di Indonesia dan Australia, kendaraan di New Zealand menggunakan lajur kiri, dengan setir di kanan. Jalan di New Zealand lumayan mulus, bahkan sampai di depan objek wisata yang lumayan terpencil, dengan rambu-rambu dan penunjuk jalan yang mudah dipahami. Saking mudahnya mencari arah jalan, kami berani berkendara tanpa GPS. Wah, rasanya tentram dan damai berkendara tanpa GPS. Saya sebagai navigator hanya menggunakan peta gratisan yang bisa didapat di kios informasi atau resepsionis penginapan setempat. Di setiap pertigaan atau perempatan, pasti ada rambu penunjuk jalan sehingga tidak akan tersesat. Berikut adalah beberapa peraturan lalu-lintas yang penting diketahui: 1. Patuhi rambu-rambu batas kecepatan. Ada kamera tersembunyi atau patroli polisi yang tidak segan menilang pelanggar batas kecepatan. 2. Mobil wajib berhenti dan memberi jalan kepada penyeberang jalan di zebra cross. 3. Ketika ada rambu "Give Way", mobil wajib berhenti dan memberi jalan kepada kendaraan lain dari arah berbeda (misal pada jembatan satu arah). 4. Ketika melewati bundaran (roundabout), dahulukan kendaraan di sebelah kanan. Yang ingin tahu lebih lanjut tentang aturan menyetir mobil di New Zealand, coba bermain dengan kuis berikut. Salah satu hal yang saya cintai dari New Zealand adalah banyak tempat parkir gratis, baik di kota maupun di tempat wisata. Biasanya rambu-rambu parkir mengindikasikan lama kendaraan boleh parkir dalam menit. Kalau ada tulisan P120, artinya boleh parkir (gratis) selama 120 menit. Kalau tidak ada rambu-rambu, artinya boleh parkir sepanjang hari :)
Rambu Give Way: berhenti dan beri jalan lebih dulu untuk kendaraan dari arah lain (kalau ada) Catatan: Kurs Dolar New Zealand bulan Desember 2011 NZD 1 = AUD 0.76 NZD 1 = IDR 7200 ~ The Emak Originally posted at http://www.thetravelingprecils.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun