Mohon tunggu...
Ade Kumalasari
Ade Kumalasari Mohon Tunggu... Editor - Student at Goethe Universität

I-want-to-go-around-the-world-in-80-days Sagittarius | Write from Frankfurt am Main, Germany. http://www.travelingprecils.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajah Blue Mountain

21 November 2011   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_144780" align="aligncenter" width="662" caption="Three Sisters, dilihat dari Echo Point Lookout, Blue Mountain"][/caption] Tadinya, Blue Mountain diberi nama "Carmarthen Hills" dan "Landsdowne Hills" oleh Gubernur Phillips (1788). Namun lambat laun daerah dengan ketinggian 1100 m dpl ini lebih dikenal dengan nama Blue Mountain karena minyak dari pohon eukaliptus yang banyak terdapat di pegunungan ini memantulkan cahaya matahari menjadi semburat biru. Blue Mountain adalah pegunungan yang terletak sekitar 50 km di sebelah barat Sydney. Wilayah ini bisa dicapai 1,5 jam dengan mobil dari kota Sydney atau 2 jam dengan kereta Blue Mountain Line dari stasiun Central. Jika naik kereta, turunlah di stasiun Katoomba, dilanjutkan dengan naik bis Blue Mountain Explorer Bus atau Trolley Tours. Bis khusus turis ini melayani rute atraksi wisata utama di Blue Mountain. Dengan tiket terusan seharga $36 (dewasa) dan $18 (anak-anak), kita bisa naik turun bis ini semau kita. Tiket terusan berlaku sampai 7 hari. Atraksi utama di Blue Mountain ini tentu saja pemandangan pegunungan yang indah. Di sini ada beberapa look out (gardu pandang) yang disediakan untuk menikmati pemandangan. Yang paling terkenal adalah Echo Point look out. Di sini kita bisa melihat formasi 3 batu karang raksasa yang terkenal dengan nama Three Sisters. Menurut legenda orang Aborijin, 3 batu karang ini adalah perwujudan 3 saudara perempuan yang dikutuk menjadi batu. Selain melihat pemandangan dari gardu pandang, kita juga bisa menikmati Blue Mountain dengan cara lain, yaitu dengan masuk Scenic World. Ada 4 atraksi yang bisa kita coba di Scenic World: Scenic Skyway, Scenic Railway, Scenic Walkway dan Scenic Cableway. Scenic Skyway adalah kereta gantung yang melayang sejauh 720 m melewati lembah Blue Mountain. Dari atas kereta gantung dengan lantai kaca ini, kita bisa melihat pemandangan lembah, air terjun, dll. Scenic Railway adalah kereta yang meluncur turun sejauh 415 m ke dasar lembah, melalui jalur yang lumayan curam. Dari stasiun cableway di dasar lembah ini, kita bisa memulai Scenic Walkway, jalan-jalan di tengah hutan. Jangan khawatir, jalur jalan-jalannya sudah dibuat dengan lantai kayu, tidak perlu menapaki jalan setapak dari tanah. Di beberapa sudut, ada keterangan tentang flora yang ada di hutan ini. Dari jalur walkway ini kita juga bisa melihat tempat bersejarah bekas pertambangan batu bara. Untuk kembali ke atas dari dasar lembah, kita perlu naik kereta gantung Scenic Cableway. Kami jalan-jalan ke Blue Mountain tahun 2006, ketika baru saja pindah ke Sydney. Waktu itu kami naik kereta Blue Mountain Line dari stasiun Central. Jadwal kereta tujuan Blue Mountain ini berangkat setiap satu jam. Tiket kereta yang kami beli waktu itu sudah termasuk tiket Explorer Bus. Tapi sepertinya sekarang tidak ada lagi kerjasama antara cityrail dengan Explorer Bus sehingga harus membeli tiket terpisah. Untuk menghemat, berangkatlah di hari Minggu dan gunakan tiket Family Funday Sunday seharga $2,50 per orang. Nampang di stasiun Katoomba. Big A masih kecil :p

Di atas Explorer Bus dengan atap terbuka Dari stasiun Katoomba, kami naik Explorer Bus, berhenti sebentar di 'pabrik' Coklat untuk mencicipi coklat gratis, kemudian lanjut ke Scenic World. Di Scenic World kami memilih 3 atraksi (paket valley return): railway, walkway dan cableway. Tiket terusan ini harganya $21 (dewasa) dan $10 (anak-anak). Pengalaman naik kereta luncurnya seru banget, sayangnya hanya sebentar. Kereta akan meluncur melalui lorong gelap. Setelah lepas dari lorong ini, kita disuguhi pemandangan lembah yang indah, sekaligus sensasi meluncur yang cepat. Sayangnya ini hanya terjadi sekian menit saja. Begitu juga dengan cableway yang kami naiki untuk kembali ke atas dari dasar lembah. Kereta gantung ini ditarik dengan kabel ke atas, sehingga kita bisa menikmati pemandangan dari tengah lembah. Namun sensasinya hanya sebentar, kalau kita terlalu sibuk berfoto-foto, waktunya tidak akan tersisa untuk menikmati pemandangannya :)
'Kereta Luncur' Scenic Railway, difoto dari atas.
Bersama patung pekerja tambang batu bara
Foto di dalam Scenic Cableway Dari Scenic World, kami kembali naik Explorer Bus menuju Echo Point Look untuk melihat Three Sisters yang terkenal itu. Di Echo Point ini, ada beberapa level gardu pandang. Untuk yang cukup bugar, bisa turun ke gardu pandang yang lebih dekat dengan jurang dan lembah. Orang-orang lokal di sini juga biasa melakukan bushwalking (atau hiking dalam bahasa Indonesia) di Blue Mountain ini. Puas melihat-lihat Three Sisters, kami kembali melanjutkan perjalanan, kali ini langsung menuju desa Leura. Sebenarnya di tengah jalan, masih banyak pemberhentian wisata lainnya, seperti beberapa taman dan air terjun, namun waktunya tidak cukup untuk kami yang harus mengejar kereta kembali ke Sydney. Kami turun di desa Leura yang mempunyai kebun-kebun bunga yang cantik dan mampir sebentar ke Candy Store-nya yang terkenal. Dari desa Leura, kami berjalan ke stasiun Leura dan naik kereta Blue Mountain Line sampai Stasiun Central. Kalau mengunjungi Blue Mountain dengan mobil, kita bisa lebih fleksibel untuk berkeliling ke tempat-tempat wisatanya. Bisa juga sekalian mampir ke Jenolan Cave dan Mt Tomah Botanic Garden. Kami sendiri ke Blue Mountain sudah 5 tahun yang lalu, ketika Little A belum lahir. Mungkin memang sudah saatnya memperbarui pengalaman ini :) ~ The Emak Originally posted at http://www.thetravelingprecils.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun