Seorang teman (say A) datang kepada saya dan bercerita tentang beberapa kisahnya yang membuat sy trenyuh juga mendengarnya. Dia mengatakan bahwa ada seorang pria yang sayang banget kepadanya. Sampai-sampai walaupun dia tau bhw si A sdh memiliki pasangan, tapi dia tetap tidak berubah sayang dan perhatiannya pada si A tadi. Dengan mengatakan bahwa "walaupun kamu telah berdua, aku tetap sayang sama kamu dan tidak ingin kamu meninggalkan aku dan melupakan aku". Memang... Sebelum si A memiliki kekasih barunya ini, dia telah menjalin hubungan yg tidak terikat dengan laki-laki ini dengan dalih kasihan karena dia mengidap penyakit komplikasi. Diabetes, Tiap hari insulin dan obat tdk lepas dr nya, lalu jantung, yg sudah di pasangi pin karena ada penyumbatan, lalu ginjal. Dan satu lagi informasi yang membuat sy kaget adalah ternyata dia telah beristri, tapi sudah 5thn lamanya pisah ranjang. Dia spt menemukan pencerahan ketika bersama A. Miris memang kisah dia...
Setelah si A akhirnya benar-benar menemukan tambatan hatinya (kekasih barunya), si A telah berusaha untuk menghindar dengan tidak menggubris telp, sms, message di FB, ataupun message di YM yang berasal dari dia. Dia terus berusaha dan berusaha untuk dapat bicara dengan si A. Akhirnya luluh juga hati si A melihat tekad dia dengan terus berusaha untuk bisa connect dengan dirinya. Disitulah dia mengatakan pd si A bhw apapun yg terjadi dia ttp sayang dan tidak ingin A meninggalkan dia. Dia ingin tetap diberikan kesempatan untuk bertemu sekali-sekali, dengan mengatakan antara dia dan si A tetap seperti waktu bersama dulu. Susah juga A memberikan pengertian pada dia, tapi dia tetap tidak perduli. Dia mengatakan bahwa beberapa waktu lalu dia masuk rumah sakit karena kondisinya drop. Disatu sisi A kasihan padanya, tapi di sisi lain A tdk ingin ada masalah dengan kekasihnya... Karena si A tdk mau dia sakit dan drop akibat terlalu sayang nya pada si A, maka A menjawab "iya, boleh saja tetapi dengan berat hati..."
Kadang fenomena yang terjadi ini sulit dimengerti juga. Disatu sisi kasihan dan d sisi lainnya bgtu lah keadaannya...
* Salahkah yang dilakukan si A??? Kadang ada filosofi mengatakan bhw "Berbohong untuk kebaikan adalah dibenarkan". Tapi apakah memang karena si A adalah seorang wanita yang memiliki jiwa sosial yang tinggi yang mudah kasihan pada orang lain siapapun itu???
* Si A juga mengatakan pada saya bhw dia ingin melihat orang lain bahagia dengan apa yang dilakukannya. Tapi apakah salah si A krn telah memberikan setitik kebahagiaan pada dia??
Ntahlah... Hanya Tuhanlah yang tau......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H