Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja kata-kata

seorang pekerja yang hobi memandang dunia dengan cerita dan tutur kata

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menyorot Bahasa "Inggris" versi Alay-Indonesia di kalangan Pemakai Media Sosial

31 Desember 2013   13:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lu, harus move on (mupon), lupain dia."

"Cekidot, inilah chart musik minggu ini."

" Woles ajalah"

" Boring abis deh"

"HBD ya. lup yu"


Beberapa kosa kata di atas sering kita jumpai dalam media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram, dan media sosial sejenis. Bagi penggunanya, bahasa keinggris-inggrisan atau kebahasaasingan dirasa lebih menarik untuk dituliskan daripada menggunakan bahasa Indonesia. Tentu saja, dengan alasan  bahasa tersebut lebih gaul dan populer. Bahasa itu dipilih karen sosial media -sekarang ini- dianggap sebagai media pembicaraan lisan sehingga bahasa yang digunakan pun seringkali  menggunakan  komunikasi bahasa lisan.

Ada beberapa kemungkinan yang terjadi dengan fenomena pemakaian bahasa ini, yaitu kekreativitasan pengguna bahasa. Seperti penggunaan kosa kata woles yang berasal dari kosa kata slow yang dibalik. mupon yang merupakan penggabungan kosa kata move on. Ada pula kosa kata lup ya /lup yu dari kosa kata love you. bahasa yang digunakan untuk beberapa kalangan akhirnya menyebar ke banyak pengguna sosial media. Sosial media saat ini memegang peran yang tidak sedikit dalam penyebaran kosa kata baru secara arbitrer.  Apakah gejala ini merupakan gejala positif atau negatif, sebaiknya memang perlu dikaji lebih dalam.

Kecenderungan ini merupakan efek globalisasi yang timbul hanya dari sekali klik di media sosial. Bahasa yang muncul juga belum terbukti ketahanannya. Bisa saja timbul dan tenggelam. Bahasa inggris versi Alay-Indonesia ini bisa punah, bisa pula bertahan, bergantung dari penggunanya. Yang perlu dicermati pada fenomena ini adalah pemakaian bahasa yang digunakan ini sesuai pada porsi dan tidak berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun