Mohon tunggu...
Ade Jean Trisnawati
Ade Jean Trisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Social Media Marketing dalam Meningkatkan Brand Awareness

24 Juli 2023   19:27 Diperbarui: 24 Juli 2023   19:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemungkinan besar bisnis Anda memiliki setidaknya satu akun media sosial. Namun, apakah Anda menggunakan media sosial hanya sebagai media iklan online, atau ada hal lain yang bisa Anda lakukan untuk terlihat menonjol dan melibatkan audiens Anda serta membangun brand awareness? 

Aktif di media sosial merupakan hal yang penting, namun memposting konten secara teratur bukanlah hal yang sama dengan mempertahankan presensi media sosial. Ketika digunakan sebagai bagian dari strategi konten marketing, media sosial dapat menjadi salah satu alat terbaik Anda untuk terhubung dengan pelanggan, membangun brand awareness, dan meningkatkan pendapatan.

MENGAPA MENJADI "IN THE MOMENT" SANGAT PENTING UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MEREK DAN PENDAPATAN?


Di era mobile, pelanggan telah sepenuhnya berubah kapan, di mana, dan bagaimana mereka memutuskan untuk membeli. Hal ini pada dasarnya merupakan teori di balik konsep Zero Moment of Truth (ZMOT) yang pertama kali diperkenalkan oleh Google sepuluh tahun yang lalu. ZMOT pada dasarnya menggambarkan cara pelanggan melakukan riset online sebelum melakukan pembelian. Sebagai contoh, seorang konsumen yang mencari blender baru dapat mencari model yang berbeda, membaca ulasan produk, membandingkan harga, menemukan toko lokal yang menjual barang tersebut, dll.

Jika Anda dapat menargetkan calon pelanggan pada saat yang tepat dengan konten dan pesan yang tepat, Anda memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menghubungkan mereka dengan merek Anda dan mendorong pembelian di masa depan.

Ketika ZMOT pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011, pelanggan sering melakukan sebagian besar penelitian ini secara online, mungkin dengan membuka laptop dan masuk. Sekarang, sebagian besar penelitian ini terjadi di semua jenis perangkat seluler, di lokasi mana pun, dan di berbagai tujuan online dan seluler, termasuk media sosial. Akses instan ke informasi saat ini lebih memberdayakan pelanggan daripada sebelumnya, dan akan terus berlanjut. Dan seiring dengan perilaku konsumen yang terus berkembang, begitu pula cara pemasar dan merek terlibat untuk memikat audiens target tersebut.

DI DUNIA YANG SELALU TERHUBUNG DAN JENUH DENGAN MEDIA SOSIAL SAAT INI, BAGAIMANA ANDA TERHUBUNG DENGAN PELANGGAN?

Semuanya bermuara pada penyediaan konten media sosial yang tepat waktu, menarik, dan konsisten yang dicari oleh pelanggan Anda di perangkat apa pun dan kapan pun. Kuncinya di sini adalah konsistensi, karena hampir tidak mungkin memiliki kehadiran media sosial yang kuat tanpa itu. Jika Anda tidak secara konsisten memposting konten yang informatif dan relevan di saluran media sosial Anda, perusahaan Anda berisiko terlihat usang, ketinggalan zaman, dan bahkan mungkin gulung tikar jika Anda tidak memposting dalam beberapa waktu.

Sebagai contoh, pikirkan kapan terakhir kali Anda mencari bisnis lokal, seperti kafe atau salon, hanya untuk melihat bahwa halaman Instagram atau Facebook mereka belum diperbarui selama lebih dari satu tahun. Kemungkinannya adalah, Anda mengira bahwa mereka sudah tidak lagi berbisnis, atau setidaknya sangat kecil kemungkinannya untuk merespons pertanyaan. Lebih penting lagi, seberapa besar kemungkinan Anda mencoba menghubungi bisnis ini dengan cara lain, seperti melalui email atau panggilan telepon?

Faktanya adalah, pelanggan berharap untuk berinteraksi dengan perusahaan melalui media sosial. Lebih dari 91% pengguna media sosial mengikuti perkembangan merek atau bisnis favorit mereka terutama melalui platform media sosial pilihan mereka, baik itu Facebook, Instagram, Pinterest, TikTok, LinkedIn, YouTube, atau WhatsApp. Selain itu, lebih dari separuh (63%) konsumen berharap untuk mengakses layanan pelanggan melalui platform yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun