Mohon tunggu...
Ade Ivan Al Haroma
Ade Ivan Al Haroma Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang lelaki yang belajar menggoreskan pena

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetap Rindu dan Yakinlah

18 April 2017   00:13 Diperbarui: 18 April 2017   00:48 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatap mata tak sengaja

Buat hati tak menentu

Bila datang dari kamu

Tak mampu menahan suara di kepala

Jantung meledak rasanya

(Nidji-Bila Bersamamu)

Itu adalah penggalan lagu Nidji terbaru dengan judul Bila Bersamamu. Hhhmmm, Jadi ingat seseorang. Andai kau bersamaku saat ini, rasanya ingin kutumpahkan semua perasaanku. “If only you knew, I dropped my tears and felt my heart dying inside. Don't you realise I miss you like crazy?” Akupun hanya berani mencurahkan semuanya di selembar kertas dengan coretan berima dan linangan air mata. Di antara tumpukan lembar kerja dan lamunan akan kenyataan.

Ya beginilah, aku adalah seorang cowok yang bisa dibilang cukup melankolis. Jika lagi rindu sama si dia tuh, paling cuma bisa nyanyi nggak jelas, atau nulis cerpen kayak gini. Bagiku kalau tak bisa keluar lewat mulut, minimal bisa lewat sebuah keabadian lah, tulisan kan abadi.

Namaku adalah Aryo, pemuda berusia 25 tahun yang bekerja sebagai Ahli di divisi IT di sebuah perusahaan Roti di Jawa Tengah. Aku adalah orang yang bisa dikatakan tak menarik. Tak ada yang mengenaliku, bahkan hafal namaku saja tidak. Sampai-sampai aku harus selalu memakai id card dari perusahaan, agar satpam mengenali dan mengijinkanku masuk ke kantor. Walaupun aku sudah mengenakan id card, tetapi orang-orang tetap saja tak ada yang memanggil namaku.

Suatu hari, ada seorang gadis dari divisi pemasaran. Komputernya mengalami masalah dan aku pun ditugasi untuk membetulkannya.

”Maaf aku mengganggumu, aku berusaha mencetak file tapi tidak bisa”, ucap gadis itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun