Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Emak Nyaman Bertas Gendong

9 Mei 2024   14:13 Diperbarui: 9 Mei 2024   14:15 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

""Emak, kenapa lebih sering menggunakan tas gendong?" 

Ah, kalimat itu menggugah penasaran untuk menikmati rekan yang menggunakan tas mungil bersepatu high heels. Sejenak merapat dulu di pintu gerbang. Sengaja ingin memergoki teman yang terbiasa dengan style kekinian. 

Dari kejauhan tampak sesosok dengan anggun mendekat. Dalam benak berujar dan mata tak lepas dari pandangan penuh kekaguman. Pantas terlihat memikat. Sosok bertubuh tinggi dan langsing. Terlihat pas banget dengan tentengan tas kecil yang imut. Tetapi tampak ribet. Di kanan kiri menenteng gody bag. Wah, kalau saya dijamin berceceran dan tertinggal. Maklum terkadang kurang konsentrasi akibat penyakit pelupa.

Segera mengusap mata. Menarik napas sedikit bergumam, "tak mudah merubah gaya" Kalau Emak lebih nyaman dengan tampilan tas gendong dan sepatu boot. Karena setelan itu yang paling sering dikenakan. Dalam hati ingin mencoba seperti mereka. Tetapi begitulah. Karena beberapa alasan yang menjadi penghalang yang perlu waktu lebih untuk merubahnya. Bahkan di rak sepatu ada beberapa pasang yang nasibnya terbengkalai. Dengan kondisi kulit yang mengelupas serta bulukan sebagai bukti mereka kedinginan dan jarang digunakan.

Jangan ditanyakan mengapa demikian?Secara pribadi Emak merasa nyaman berteman dengan tas gendong. Rasa tersebut muncul tatkala dari dalam diri muncul dorongan yang lebih dominan. Dorongan untuk melakukan penghematan ruang dan waktu. 

Penghematan bertas gendong dalam arti:

1. Menjadi wadah paling memungkinkan untuk memuat berbagai keperluan. Bisa memasukan laptop, kotak makanan, alat tulis, botol minum bahkan sekali-kali membawa pulang kertas kerjaan.

2. Meminimalisir bagi kaum pelupa. Sekali taruh akan kembali dibawa pulang. Bahkan kalau tidak diusik selama seminggu pun akan berada dalam posisi dan bendanya tetap sama tidak berubah.

3. Menjaga barang dari kemungkinan jatuh, terpapar matahari atau kehujanan. Wadah tertutup tidak akan basah kuyup atau lecek.

4. Menghindari kemungkinan adanya tangan usil yang akan mengutil barang di perjalanan. Kalau menyimpan barang di tas yang transparan dan tidak tertutup rapat bisa menjadi peluang munculnya hal yang kurang berkenan.

5. Meningkatkan rasa bangga. Apalagi kalau tas gendongnya didapatkan melalui serangkaian usaha. Tentu saja akan muncul aura yang sulit untuk diungkapkan saat memperolehnya. Untuk memilikinya perlu keterlibatan di sebuah momen yang diselenggarakan oleh panitia. Kalau pun bisa membeli tetapi berbeda "nilai" nya. Serta  sebagai pembuktian bahwa Emak masih bisa mensejajarkan diri dengan "pengajar muda"

Ah, itu bisa saja alasan Emak yang belum mampu berubah sesuai trend sekarang. Mohon dimaafkan ini hanya pendapat secara pribadi. Setiap orang memiliki kemampuan adaptasi sesuai situasi dan kebutuhan.

KBB, 09052024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun