Di bulan Januari, guru dan kepala sekolah telah menyusun Rencana Hasil Kerja (RHK) di PMM, sesuai yang dipilih masing-masing dengan pemenuhan minimal 32 poin. Sebagai bukti bahwa 32 poin tersebut terpenuhi diperlukan bukti dukung yang bisa dipertanggungjawabkan serta berdampak pada peningkatan pembelajaran.Â
observasi pembelajaran, maka di bulan Februari 2024 memulai merancang rencana kegiatan. Di rancangan kegiatan kepala sekolah menyusun jadwal observasi. Di jadwal tersebut seluruh guru terakomodir dengan mengikuti rangkaian tahap mulai dari pra supervisi, observasi praktek pembelajaran dan pasca supervisi. Tentu saja diperlukan efesiensi waktu. Namun ketiga tahapan tersebut bisa dilakukan di hari yang sama atau di jadwalkan berikutnya. Yang terpenting ada kesepakatan terlebih dahulu.
Bagi yang memilih RHK berupa melakukanProses observasi pembelajaran akan melibatkan beberapa aktor pendukung yakni, guru, siswa, dan kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor. Untuk kelancaran proses observasi pembelajaran maka guru menyiapkan:
1. Dokumen Rencana Pembelajaran/Modul ajar yang akan disampaikan di kelas. Keberadaan RPP/modul ajar sangat penting karena menjadi pedoman supervisor untuk mengobservasi pembelajaran.
2. Menyiapkan strategi/pendekatan serta alat peraga pembelajaran yang akan digunakan selama pembelajaran di kelas.
3. Menenangkan diri. Hal ini penting dikuasai, sebab namanya diobservasi oleh kepala sekolah pasti ada perasaan nervous.Â
Sebagai kepala sekolah dengan peran sebagai supervisor, perlu mempersiapkan:
1. Kematangan emosional, dengan kesadaran diri posisi saat observasi pembelajaran adalah setara. Hal Ini untuk mengurangi ketegangan yang akan dirasakan oleh guru dan siswa di kelas. Selain itu dengan adanya kesetaraan maka supervisor tidak berusaha menemukan kesalahan yang dilakukan guru, tetapi memfasilitasi guru untuk melakukan refleksi terkait kompetensi yang sudah dikuasai dan hal yang perlu ditingkatkan dari pengalaman sendiri.
2. Menyiapkan rubrik penilaian yang dimanfaatkan pada saat pra supervisi. Rubrik penilaian menjadi pedoman dalam mengobservasi yang sudah disepakati oleh guru dan supervisor sendiri. Sehingga guru sudah paham apa saja yang akan diamati oleh supervisor.
3. Melakukan percakapan pra supervisi pembelajaran. Proses ini memerlukan pemahaman sikap keterbukaan, kepercayaan, kesetaraan dan komunikasi aktif dari kedua belah pihak. Sehingga percakapan pra supervisi bisa berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Percakapan pra supervisi pembelajaran dilakukan selama 5-10 menit sebelum observasi praktek mengajar. Guru dan kepala sekolah duduk bersama untuk membicarakan terkait:
1. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru dan kepala sekolah bersama-sama mengupas RPP yang akan digunakan sehingga supervisor memiliki gambaran target pembelajaran.
2. Kompetensi yang ingin dikembangkan baik yang ada pada guru maupun yang ditampilkan oleh siswa selama pembelajaran. Misalkan disepakati bahwa guru ingin mengembangkan terkait pembelajaran berpusat pada murid, maka hal yang diamati berkaitan dengan bagaimana guru melakukan treatment agar murid terlibat aktif.Â
3. Menyepakati hal/aspek pembelajaran yang ingin dinilai/diamati oleh supervisor selama observasi praktek pembelajaran. Misalnya disepakati yang dinilai pada strategi/media serta pengorganisasian kelas. Jadi fokus observasi pada pemanfaatan strategi/media yang digunakan serta pengorganisasian kelas yang dilakukan guru. Saat observasi praktek pembelajaran, supervisor menitikberatkan pada pengembangan kompetensi yang sudah disepakati bersama.
4. Melakukan percakapan terkait estimasi guru terkait ketercapaian tujuan pembelajaran. Hal ini menjadi dasar untuk melakukan refleksi setelah observasi praktek pembelajaran dilaksanakan.
Melakukan percakapan pra supervisi menjadi hal baru yang dilaksanakan di sekolah saya. Hal ini dianggap penting karena menjadi jembatan untuk peningkatan kompetensi guru dengan didasari adanya kesadaran diri untuk melakukan perbaikan berkelanjutan di masa yang akan datang. Dengan adanya kepercayaan, keterbukaan, kesetaraan dan konsistensi maka proses supervisi pembelajaran di kelas akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.
KBB, 1-02-2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H