Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Cara Sederhana Melibatkan Guru pada Program Sekolah

15 Januari 2024   17:08 Diperbarui: 15 Januari 2024   19:36 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melibatkan guru untuk ambil peran pada program yang akan dilaksanakan di sekolah mutlak diperlukan. Tujuannya agar mereka diarahkan dan diberikan kesempatan untuk mengambil peran sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-masing. Hanya saja dalam pembagian tugas tersebut, pimpinan satuan pendidikan memerlukan berbagai pertimbangan. 

Pertimbangan tersebut berkaitan dengan: kemampuan menguasai konten pekerjaan/tugas, pengalaman sebelumnya, kematangan emosional, kepribadian yang dimiliki, serta kemampuan bersosial dari masing-masing individu. Tujuannya agar tidak salah sasaran sehingga guru yang mengambil peran/tanggungjawab mampu menyelesaikan tugas dengan hasil sesuai target yang diharapkan. Jadi tidak hanya sekadar membagi habis tugas secara dibagi rata kepada guru yang ada di sekolah. 

Kecermatan dalam memilih pihak yang dilibatkan akan meminimalisir munculnya kesalahan/kekeliruan dari pelaksanaan program. Berikut ini cara mudah yang dilakukan kepala sekolah saat melibatkan guru, yakni:

1. Sebelumnya lakukan kegiatan duduk bersama untuk menyamakan "mimpi"tentang sekolah yang didambakan oleh semua guru sehingga tujuan yang sudah disepakati tersebut menjadi target bersama yang harus diwujudkan di rentang waktu sesuai kesepakatan. 

2. Mengidentifikasi melalui proses pemikiran dan penggalian terhadap aset sekolah, yang berpeluang mendukung ketercapaian tujuan.

3. Menata bersama-sama cara efektif yang akan dilakukan dengan mendesain "prakarsa perubahan" berupa program sekolah yang berpusat pada murid sehingga berdampak  pada sekolah semakin "dilihat dan dikenal"

4. Mendelegasikan setiap prakarsa perubahan kepada tim. Hal ini perlu agar penanggungjawab kegiatan/program memiliki keleluasaan untuk membuat rencana pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang ditetapkan.

5. Lakukan pengembangan berkelanjutan sebagai proses perubahan. Sebelum memutuskan perubahan atau pengembangan perlu ditempuh tahapan evaluasi dan refleksi. Hal ini menjadi cara optimalisasi fungsi pengawasan dari pimpinan/kepala sekolah.

Mendelegasikan program sekolah kepada guru mutlak diperlukan hal ini dikarenakan:

1. Tidak semua tugas bisa diselesaikan oleh kepala sekolah. Untuk itu diperlukan kerjasama dan pembagian tugas yang jelas diantara guru yang ada di sekolah. 

2. Sekolah menjadi lembaga/tempat untuk mendidik, mengajar, membimbing dan melatih baik untuk siswa maupun untuk guru. Pada akhirnya tidak ditemukan pihak yang merasa paling berjasa maupun mereka yang dianggap pihak yang leha-leha.

3. Sebagai proses pewarisan budaya secara berkesinambungan dari generasi ke generasi sehingga mereka memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bisa dijadikan sebagai bekal hidup dan kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang. Guru senior yang terbiasa sibuk, tidak menjamin selamanya ada di sekolah. Suatu saat akan memasuki masa pensiun, mendapatkan promosi, rotasi dan mutasi. Jangan sampai tatkala mereka meninggalkan sekolah lama semua ilmunya dibawa pergi bersama tanpa ada yang diwariskan. Sangat disayangkan jika hal ini terjadi.

Proses pemberdayaan guru tersebut menjadi salah satu upaya membangun iklim sekolah dengan program yang berpusat pada murid. Sehingga tujuan mulia untuk wujudkan siswa berprofil Pelajar Pancasila bisa digapai. Tentu saja kuncinya melalui pemberdayaan, kordinasi, komunikasi dan kolaborasi berbagai pihak yang terlibat.

KBB, 15-01-2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun