Dua hari yang lalu saya dapat kabar bahwa suhu di Dieng pagi hari mencapai 7 derajat Celcius. Duh, tidak kebayang membekunya kaki dan tangan saat menyentuh air di pagi hari. Pasti sebuah perjuangan jika ingin bangun pagi. Hal ini dikarenakan udara sangat mendukung semakin merapatkan selimut sampai menutupi kepala. Melingkarkan kaki menjadi pilihan. Hiy, dingin menggigil.
"Iya, Bu. Jam sembilan serasa masih malam", itu kata anak saya mengawali ceritanya. Berarti asli dingin kan.
Jika dibandingkan dengan suasana Bandung pasti beda. Walaupun daerah Bandung dikenal dingin menurut teman yang berasal dari Ibu Kota Jakarta. Apa iya? Menurut saya sendiri pagi hari di daerah Bandung sekarang lebih hangat dibandingkan dulu. Bahkan sekarang gerah menantang, tetapi alhamdulilah walaupun cuaca panas menyengat, masih merasakan semilir angin menyejukkan.
Hari ini yang pulang berkelana dari Dieng tiba dengan menenteng bungkusan berisi minuman hasil olahan buah. Katanya buah khas dari Dieng. Saya intip dari balik bungkusan tertera tulisan Carica. Sebuah nama yang baru buat saya dan tak sabar ingin menikmatinya. Dilihat dari warna, tampak kuning keemasan. Kemudian ketika dicium aromanya menyebar di sela-sela pernapasan. Air liur mengalir menandakan tak sabar meminumnya. Inilah sebuah kesempatan langka bisa mencicip Carica. Terimakasih ya, Nak sudah mau membawa oleh-oleh yang jarang ditemukan di kota saya.
Benar saja, setelah diseruput rasa segar dan nikmat mengalir di kerongkongan. Alunan wangi harum khas membuat hidung penasaran buah apa gerangan yang jadi bahan dasar. Ditanyakan kepada yang bawa, jawabannya sama, "tidak tahu". Akhirnya kami menebak berdasarkan aroma. Apakah bahan dasar membuat Carica bentuk buahnya seperti kedondong, belimbing, atau buah pala ya?
Ternyata tebakan meleset, setelah menggunakan mesin pencarian ternyata Carica minuman segar hasil olahan khas Dieng berbahan dasar sejenis buah pepaya tetapi kecil. Setelah dipikir-pikir dan dicermati, memang mirip. Dilihat dari bentuk, biji di dalamnya dan dari kontur bentuk permukaan.Â
Kalau dicermati berarti cara mengolahnya pun tidak beda jauh dengan membuat minuman segar lainnya. Dengan mencuci bersih, dikupas, diolah dengan menambahkan gula ke buah lalu dikemas dan siap disajikan. Kini terjawab sudah rasa penasaran saya pada minuman segar Carica. Sayang bawanya sedikit jadi tidak bisa membagikan kepada teman.
Mungkin di kesempatan lain akan dibawakan ya. Atau saat kita berkunjung bersama ke Dieng bisa menikmati minuman buah Carica sepuasnya.
KBB, 20-08-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H