Percaya diri sebagai suatu karakter siswa yang bukan semata-mata karena bakat atau faktor genetika. Tetapi percaya diri pada siswa bisa diasah dan dikembangkan dengan diberikan stimulus yang mendorong agar muncul kuat serta dilakukan terus menerus sehingga menjadi pengalaman belajar. Dikatakan setiap siswa memiliki kodrat masing-masing yang menanti tangan-tangan orang profesional untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Di setiap kesempatan percaya diri bisa dipupuk dan diperkuat melalui berbagai perlakuan.Â
Di sekolah orang dewasa yang memiliki peran adalah guru. Sejatinya guru sebagai orang tua akademis yang tugas dan fungsinya mendidik, mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi. Disamping itu masih banyak tugas lainnya yang perlu dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan didasari keikhlasan.
Berkaitan dengan pemahaman bahwa setiap siswa memiliki kodrat alam, maka guru perlu memberikan layanan kepada siswa disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Sebagian trik yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan percaya diri pada siswa adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk tampil di suatu acara atau even. Misalnya menjadi salah satu petugas saat upacara hari Senin atau saat peringatan hari besar nasional maupun hari besar keagamaan. Seperti halnya yang dilakukan di SDN Jaya Giri dengan memberikan kesempatan kepada siswa kelas satu untuk menjadi pembaca teks Dwisatya pada upacara peringatan hari Pramuka ke-62. Semua siswa mendapat tawaran untuk berani tampil. Siswa yang memiliki rasa percaya diri akan terlihat dari sorot matanya sebuah pancaran keberanian dan rasa ingin mencoba. Jika melihat kondisi tersebut segera disambut karena menjadi awal penumbuhan percaya diri pada siswa.
2. Berikan dorongan dari orang terdekat. Siswa yang sedang bertumbuh senang dipuji. Mereka akan merasa bangga jika mendapat sanjungan. Bukankah sejak kecil Mereka pun demikian? Agar sikap percaya diri tersebut tidak luntur maka diperlukan bantuan dari orang terdekat. Dorongan bisa didapatkan dari guru, orang tua, kerabat, bahkan dari teman-temannya. Sepertinya dorongan dari orang tua baik ayah atau ibunya sangat berkontribusi, karena sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga. Berikan asupan energi positif untuk menebalkan rasa percaya diri siswa walaupun perlahan tetapi pasti.
3. Sering memberikan  kesempatan siswa untuk mencoba sebuah tantangan. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati siswa ada dorongan untuk mencoba. Berusaha menguatkan hati untuk bergerak karena dorongan diri yang muncul secara internal tersebut agar berperang dengan pengaruh bisikan negatif. Bagian mana yang muncul lebih kuat itulah yang mendorong untuk bertindak. Sekali melampaui tantangan maka di kesempatan lain jika ada tantangan baru siswa akan berusaha berfikir menemukan solusi yang baik bagi dirinya.Â
4. Sering mengajak anak untuk berbincang-bincang atau menonton tayangan yang memotivasi untuk percaya diri. Misalnya mendampingi siswa jika sedang menonton tayangan. Berikan ulasan yang positif agar siswa memiliki skesadaran dan keyakinan, ternyata memiliki rasa percaya diri akan membuahkan sebuah keberhasilan di masa yang akan datang.
5 Berikan tauladan yang baik dari orang tua. Bukankah siswa adalah imitator ulung? Mereka akan meniru yang dilakukan oleh idola atau orang terdekat yang sering bersinggungan dengannya. Jika banyak diberikan kesempatan dengan menyediakan lingkungan yang memupuk tumbuhnya percaya diri maka lambat laun akan semakin kuat dorongan untuk mencoba dan melampaui tantangan.
Andaikan dorongan internal yang muncul terus diberi stimulus oleh pihak yang siswa percayai akan menguatkan sehingga rasa bergeraknya akan menguat dan menjadi energi positif untuk terus bergerak maju.
Selalu semangat, ya Nak.