Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Strategi Menyosialisasikan Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan

30 Juli 2023   19:39 Diperbarui: 30 Juli 2023   20:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun pelajaran 2023/2024 sepertinya menjadi tonggak penerapan Kurikulum Merdeka secara mandiri bagi seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan agar tidak ragu untuk memulai menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Satuan pendidikan, jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah didorong terus maju dan mau beradaptasi terhadap perubahan agar terjadi peningkatan di bidang literasi, numerasi dan karakter peserta didik. Percepatan peningkatan kualitas pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi esensial dengan proses pembelajaran yang berpusat pada murid.

Satuan Pendidikan diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri dari 3 (tiga) alternatif implementasi Kurikulum Merdeka yakni: mandiri belajar, mandiri berubah atau mandiri berbagi. Keputusan pemilihan dalam implementasi Kurikulum Merdeka tersebut disesuaikan dengan daya dukung dari aset sekolah, kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan masing-masing.

Saat berproses agar seluruh sumber daya di satuan pendidikan memilik sepemahaman yang tepat perlu dilakukan berbagai strategi yang dipilih oleh satuan pendidikan. Strategi tersebut berupa:

1.Melakukan pendekatan dengan menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan sekolah yang menjadi Sekolah Penggerak (SP). SP bisa dijadikan kawan untuk menggali ilmu dengan meminta arahan serta melakukan kunjungan secara periodik. Hal ini akan memberikan nilai guna yang efektif karena guru akan berkomunikasi serta mengamati secara langsung ke sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Selain itu bisa juga dengan mengajukan untuk menjadi sekolah imbas dari SP terdekat sehingga akan mendapatkan pendampingan secara terstruktur dan terprogram 

2. Mengefektifkan pemanfaatan platform Merdeka Mengajar (PMM). Kemendikbudristek sudah meluncurkan PMM yang diperuntukan bagi guru agar secara mandiri mengupgrade diri supaya cepat beradaptasi. PMM tersebut bisa diakses secara daring, kelebihan ini menjadikan guru bisa mengakses PMM kapan saja dan dimana saja asalkan ada koneksi internet. Bahkan setelah diluncurkan akun belajar.id bagi guru dan tenaga kependidikan semakin memanjakan mereka untuk berselancar menemukan materi terkait Kurikulum Merdeka secara lengkap dan padat. Dengan fasilitas tersebut semakin banyak dan mudah peluang mendapatkan pemahaman terkait Kurikulum Merdeka.

3. Mengarahkan guru di satuan pendidikan untuk secara mandiri mengikuti webinar baik secara gratis ataupun berbayar. Apalagi sekarang semakin gencar pemanfaatan media sosial sebagai wahana untuk belajar, sharing dan kolaborasi. Dengan maraknya channel media sosial seperti YouTube, Instagram, tiktok yang mengupas tuntas berbagai materi yang bisa semakin memperkaya pemahaman tentang kurikulum merdeka. Yang terpenting pada diri guru bertumbuh sikap mau menjadi pembelajar sepanjang hayat. Aktif bermedia sosial secara bijak dengan mengakses webinar yang dilakukan oleh komunitas di zoom atau live streaming YouTube.

4. Memberdayakan Komunitas Guru di tingkat satuan pendidikan. Jiwa kreatif dan inovatif dengan semangat mau berbagi ikhlas memberi perlu dimiliki oleh sosok guru yang ada di satuan pendidikan. Dengan dukungan kepala sekolah bisa digagas komunitas sekolah. Komunitas ini dibentuk sebagai wadah sharing ide baru, komunikasi, dan kolaborasi sehingga jika ada temuan di lapangan bisa didiskusikan dan ditemukan solusi untuk perbaikan berkelanjutan.

5. Memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. KKG sebagai wadah guru saat ingin mencurahkan ide, berbagi temuan dan permasalahan yang ada di kelas selama pembelajaran berlangsung sehingga bisa ditemukan solusi adaptif, kreatif dan efektif untuk perbaikan. Pertemuan di KKG tersebut menjadi ajang bertukar pikiran dan saling bertumbuh sehingga pemahaman terkait kurikulum merdeka ataupun pembelajaran yang memerdekakan peserta didik semakin menyebar dengan lingkup yang lebih luas. Andaikan bisa berjalan secara rutin akan mendongkrak peningkatan  kompetensi guru pada aspek pedagogik, kepribadian, sosial. Pada akhirnya posisi KKG akan dirasakan guna dan manfaat oleh guru dalam memahami Kurikulum Merdeka.

Semoga pemahaman guru terkait kurikulum merdeka semakin  baik sehingga bisa implementasikan pada pembelajaran untuk peningkatan mutu pembelajaran yang memerdekakan.

KBB, 30-07-2023

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun