Walaupun di suasana bulan Ramadhan, saya ingin mengajak kembali kenangan ke masa kecil. Kita masih ingat ketika masih sekolah di SD selalu ada kesempatan membawa rantang ke sekolah. Menu rantang itu sangat sederhana hanya nasi putih dan goreng tempe. Rasanya cukup menjadi kudapan. Apalagi ditambah dadar telor seperempat bagian semakin menyempurnakan. Itupun kalau bersamaan ada ayam yang sedang bertelur. Kalau tidak ditambah kerupuk dari warung Bu Inah menjadi pelengkapnya.
Biasanya kegiatan bawa rantang ke sekolah dilakukan pada saat ada peringatan hari besar keagamaan seperti "Maulud an" atau "Rajab an". Sepertinya sekarang pun peristiwa tersebut masih diperingati sebagai bentuk mempertahankan rasa cinta terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Bentuk perayaan sudah pasti disesuaikan dengan kondisi di lingkungan sekitar. Mungkin sekarang ini bentuk peringatan hari besar keagamaan tersebut dikembangkan melalui kegiatan yang lebih variatif, menyenangkan dan berpusat pada siswa.
Bisa juga bentuk kegiatannya bukan bawa rantang tetapi acara makan liwet rame-rame. Kegiatan itu dilakukan sebelum melaksanakan ibadah puasa atau di masa jeda setelah Penilaian Tengah Semester (PTS) semester ganjil atau genap. Kegiatan tersebut dipilih karena menumbuhkan karakter kekeluargaan diantara siswa.
Ada hal yang menjadi pertimbangan jika akan melaksanakan sebuah program yang melibatkan siswa, yakni:
1. Program tersebut benar-benar menjadi program yang berpihak kepada siswa.
2. Bernilai edukasi yang memupuk bertumbuhnya potensi siswa baik akademik maupun non akademik.
3. Mendukung pada pembentukan sisi karakter yang memunculkan semangat kebersamaan dan empati. Kebersamaan bertumbuh dengan adanya perasaan sebagai bagian dari kelompok. Sehingga siswa akan belajar menempatkan diri, berkomunikasi yang baik, saling menghargai dan memiliki sikap persamaan hak dan kewajiban diantara teman lainnya.B
4. Berperan dalam peningkatan penguasaan materi ajar. Hal ini beririsan langsung terhadap penguasaan literasi siswa. Siswa diasah kemampuan melakukan observasi/pengamatan terhadap situasi yang muncul saat kegiatan berlangsung. Hasil pengamatan akan dilaporkan melalui presentasi, membuat karangan atau menceriterakan kembali dalam bentuk dibuatkan komik.
5. Disesuaikan dengan daya dukung aset kekuatan yang dimiliki sekolah baik dari aset sumber daya maupun sarana dan prasarana sekolah.
Pada dasarnya kegiatan bawa rantang bahkan timbel untuk disantap bersama-sama menjadi sebuah peristiwa yang membuat siswa senang. Kalau diperhatikan akan tampak raut muka bahagia yang terpancar pada wajah mereka. Jika ditanyakan sudah pasti jawaban mereka kompak "saya senang". Tetapi siswa merasa senang bukan dikarenakan hari itu tidak ada pembelajaran di kelas, karena pelaksanaan program bawa rantang itu pun menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran. Selamat menikmati keindahan kenangan waktu di sekolah bagi generasi 70-an seperti saya.
KBB, 25032023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI