Guru Nasional tahun 2022. Di sekolah sudah direncanakan akan dilakukan upacara dengan seluruh petugasnya adalah Tendik. Latihan sudah digelar, persiapan sudah matang, tinggal menunggu hari H. Ternyata, saya mendapat tugas lain yakni mengikuti upacara di kecamatan sebagai perwakilan dari sekolah. Itulah namanya rencana, terkadang dalam pelaksanaanya terjadi perubahan dan menjadi hal biasa.
Hari ini tepat peringatan HariKisah terus berlanjut selesai upacara, saya mendapat pesan," Bu, ke sekolah ya". Tak menunggu lama kendaraan di pacu menuju sekolah. Ternyata di sana telah tersedia buket bunga.
Pasti ini dari murid-murid ku, yang luar biasa. Mereka penuh perhatian dengan memberikan tanda cinta di hari guru Nasional tahun 2022. Dengan serangkaian pesan yang dikirimkan via WA. Mereka mengungkapkan ucapan selamat dan untaian doa yang membuat terharu dan dari kalbu yang paling dalam saya berujar:
"Nak, kalian sungguh berhati mulia. Buket bunga yang diberikan sebagai tandanya. Sebenarnya bukan itu yang Bu guru inginkan. Dengan melihat kalian sehat, semangat belajar dan berperilaku yang menunjukkan profil pelajar Pancasila menjadi kado indah setiap hari yang kalian berikan. Dengan cara berbicara kalian yang santun sehingga mendinginkan kuping Bu guru, itu suvenir yang paling bu guru nantikan".
"Nak, Bu guru inginkan komitmen kita bersama. Komitmen untuk saling menjaga dan memelihara rasa saling percaya. Kalian percaya bahwa Bu guru akan menjaga dan selalu memberi dorongan agar kalian maju, bertumbuh, berkembang serta memiliki kepribadian sebagai generasi unggul yang siap bersaing dan bertanding. Kalian sebagai siswa berkomitmen pula untuk berperilaku sopan, sungguh-sungguh dalam belajar, bisa memilah dan memilih tindakan yang yang menunjukkan karakter pelajar yang unggul. Menjadi pelajar yang tahu makna berteman dengan orang yang membawa kebaikan".
"Nak, hari ini dan selanjutnya, akan banyak tantangan. Tetapi dibalik tantangan tersebut ada ribuan peluang yang siap mengantarkan kalian untuk menjadi siswa andalan. Jangan pernah menyerah, lakukan apa yang bisa dikerjakan. Kurangi menunggu hari esok, sebab kemenangan di masa mendatang tidak datang sendirinya, tetapi harus dijemput dengan mengandalkan kekuatan untuk melampaui tantangan dan kemampuan memetik peluang. Biasakan untuk menganalisa berbagai kemungkinan, karena cara berfikir seperti itulah yang dibutuhkan di masa mendatang".
"Nak, kalian perlu membiasakan berkolaborasi. Tidak ada keberhasilan dengan diraih atas usaha sendiri. Karena dengan bersama semua akan mudah dan kalian akan saling melengkapi. Dalam menjalin kolaborasi perlu saling menghargai dan sikap mau berdamai dengan ego diri. Tak perlu ngotot mempertahankan pendapat sendiri. Pahami kondisi di sekitar, lakukan publik speaking yang mumpuni sehingga nanti kalian akan terbiasa bernegosiasi".
"Nak, buang jauh sikap gengsi, karena menjadi pintu penghambat kemajuan diri. Kuatkan tekad bahwa kalian hebat, sisipkan sikap selalu optimis bila melampaui tantangan. Hambatan hanya jembatan untuk proses pendewasaan. Kekurangan yang ada pada hanya menjadi wahana untuk berfikir menemukan kelebihan diri. Kurangi rasa minder bahwa saya tidak mampu melakukan sesuatu. Siapa bilang begitu? Bu guru tahu kalian memiliki kemampuan tersembunyi, yang belum tergali. Itulah yang namanya potensi diri. Kembangkan percaya diri, yakinlah saya akan terus maju menggapai cita yang sudah digantungkan. Terus berjuang sampai di titik pencapaian".
"Nak, jangan lupakan bersyukur dan berdoa. Sebab kita manusia hanya berikhtiar, di ujungnya ada takdir Illahi yang tidak bisa dipungkiri. Tetapi kita berusaha semoga takdir mempertemukan kita dengan sejuta harapan baik yang menjadi cita-cita".
Terimakasih tanda cintanya, Muridku. Hari ini sangat berkesan bagi Bu guru. Dan akan menjadi kenangan atas jalinan kebersamaan kita. Selamat berjuang, semoga cita-cita kalian terwujud.
Selamat hari Guru Nasional tahun 2022.