tangan, pasrahkan jiwa dan raga kami, karena Kau lah Rabb Maha Pemilik Rencana sehingga semua yang kami alami segalanya berlangsung atas kehendak-Mu. Mulut kami tak henti mengumandangkan terimakasih atas karunia-Mu, sehingga hari ini kami bisa berkumpul kembali bersama salah satu teman kami yang hampir beberapa waktu berjuang demi kesembuhan. Kami ikut merasakan dan ikut menanggung perasaan dan memberikan dorongan, supaya teman kami kuat dan ikhlas menjalani cobaan.
Hari ini, kami bersyukur dengan menengadahkanSemua yang terjadi sudah menjadi garis tangan yang dialami. Tetapi kami yakin teman kami kuat dan pasti bisa melaluinya. Semua sahabat, teman, saudara, handai dan tolan serta kenalan, Â tak henti memberikan motivasi dan saling berbagi. Agar teman kami kuat menjalani.
Kau Maha Pemurah, mengabulkan setiap doa dan tetesan air mata yang tumpah di setiap untaian doa. Selalu berharap selalu diberi kekuatan dan kesabaran untuk melalui setiap ujian dan cobaan. Kami telah pasrahkan segalanya pada-Mu. Kami telah berikhtiar sekuat tenaga, kami telah berjuang sesuai kemampuan. Doa kami didengar dan dikabulkan, sehingga teman kami bisa kumpul kembali.
Terimakasih Ya, Rabb. Kau Maha Pemurah.Â
Selamat bertemu kembali kawan, kita akan bersama mengisi lembaran kisah selama menimba ilmu di sekolah ini. Kita akan merajut semua cerita dengan canda, tawa, senyum, dan tepuk tangan bersama. Kita akan menari, menyanyi, berkreasi, berpantun serta menuntaskan buku antologi berisi puisi yang kita tulis saat peristiwa itu terjadi.Â
Kita akan melanjutkan pentas yang belum sempat dipertunjukkan, dengan iringan lagu dan gerakan yang kita ulik dari inspirasi pengalaman waktu bermain. Bukankah kreasi kita dihiasi bunga? Ditempeli motif-motif dedaunan dan desiran air mengalir yang dirasakan saat kita berenang. Kita akan berjuang bersama meraih asa yang sudah digantungkan.
Ah, berjuta kenangan saling bersahutan berlomba muncul untuk dibayangkan. Semua merajut kisah berjuta gelondongan kertas jika untuk dituliskan. Puluhan ember cat air yang kami butuhkan agar bisa melukiskan seluruh kisah perjuangan. Berpuluh lembaran kanvas belum tentu bisa tuntas menjadi media untuk menggambarkan semua liku perjalanan.
Masih ada pengalaman hidup yang belum terungkap, karena kami belum siap untuk mengurainya. Mungkin kami perlu menarik napas panjang terlebih dahulu untuk bersama-sama mendengarkan alunan kisahnya.
Hari ini kami bisa duduk berdampingan, berjejer berdekatan, bergandeng tangan saling menguatkan serta berkisah kembali mengurai kenangan yang beberapa waktu lalu belum diungkapkan. Kami tahu mulai hari ini banyak hal yang harus dibenahi. Dengan bisa memilah dan memilih tindakan yang beresiko dan aman. Karena kami sudah kelas lima dan mulai menginjak masa remaja.Â
Tuhanku, Maha Pemurah dan Penyayang. Kasih sayang-Mu begitu besar dikaruniakan.Â
Kami berjanji akan bersemangat dan menjadikan semua peristiwa sebagai pembelajaran agar tidak terulang. Kisahnya sudah cukup dilakoni oleh teman kami yang sangat kuat menjalani dengan sabar dan ikhlas. Kami akan berhati-hati dan selalu akan berfikir dengan matang sebelum bertindak agar selamat dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan.