Diary, perkenalkan aku seorang guru sekolah dasar di kota kecil yang nyaman. Telah menjalani pekerjaan hampir 20 tahun. Aku merasa bangga dan nyaman menyandang profesi tersebut. Bertemu dengan siswa belia yang mengulas senyum tulus penuh harap mendapatkan pengembangan potensi diri lewat tangan-tangan guru dalam pembelajaran.Â
Apalagi kalau mendengarkan sayup-sayup lagu "Guru Tersayang" hati ini bergetar. Ah, menjadi guru walau penuh "kata harus" dinikmati dengan hati bahagia karena menjadi pilihan hidupku.
Walau telah menyandang PNS, aku ingin memiliki sesuatu yang bisa meningkatkan kompetensi diri. Dengan liku yang dijalani, sampailah pada kesempatan untuk melakukan hal besar yang mempengaruhi hidupku dengan mendapat kesempatan untuk bisa sekolah lagi.Â
Rasanya senang tatkala menyandang status sebagai mahasiswa. Selama menempuhnya menjadi pengalaman batin yang mengharuskan banyak bersyukur, bersabar, dan merendahkan pandangan.Â
Aku harus fokus pada tujuan akhir menyelesaikan studi pada saat yang tepat. Dengan tidak menghamburkan banyak rupiah yang keluar diperlukan cara cerdas untuk menangkisnya. Tidak perlu menyamakan posisi diri diantara orang lain karena tidak akan mampu melampauinya. Lebih baik konsisten melakukan hal yang sejalan dengan keyakinan diri.Â
Diary, aku mesti berdamai dan berpegang pada keyakinan  dalam menggapai visi pribadi agar cita-cita bisa diraih bagaimanapun terjal cara dan proses untuk menggapainya. Aku hanya punya sekarung keyakinan diri yang setiap hari bertambah dan bertambah.Â
Di setiap jalan yang diinjak keyakinan dan motivasi semakin kuat, berakar dan melekat. Terkadang aku merenung bagaimana ceritanya hingga bisa sampai di titik berkuliah di pascasarjana. Dengan bermodal nekad dan sebuah perhitungan keuangan maka setiap berangkat dan pulang kuliah diputuskan naik kereta api dan angkutan kota. Semua ikhlas dijalani dan sabar dinikmati.
Diary, aku menyimpan beberapa lembar tiket Kereta Bandung Raya dengan maksud untuk kenangan. Suatu saat nanti menjadi benda yang jadi saksi, bukti pertemanan yang terjalin serta saling melengkapi kisahnya. Pasti tak banyak yang mengalaminya, berarti aku istimewa dalam pertemanan.
Setiap waktu yang dijalani selalu menyelipkan tantangan, yang tanpa disadari di dalamnya memberikan peluang. Peluang memperoleh tambahan pengetahuan, pemahaman, persaudaraan, berbagi energi positif, sharing ide baru serta menguatkan keyakinan diri. Asalkan bisa digali dan dioptimalkan akan diperoleh kebermaknaan.
Diary, selama menempuhnya banyak ruang dan waktu terkadang membahagiakan bahkan menguras tenaga dan air mata. Dengan bekal keyakinan bahwa untuk pendidikan selalu ada jalan dan dimudahkan, berangkatlah mengawali status sebagai mahasiswa.Â
Aku tak mau menyia-nyiakan dukungan pihak yang telah menyokong perjalanan hidupku baik secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun cara mendukungnya berupa dampak pengiring, tetapi secara pribadi aku sangat menghargainya.Â