Anak sebagai sosok yang selalu penasaran. Setiap ada hal baru tentu dibenaknya akan diakhiri dengan kata tanya"mengapa". Percis sekali situasi ini, tatkala kita memberi aba-aba,"Aa, jangan lupa kalau sudah memegang kucing, cuci tangan ya!".
"Mengapa, bunda. Kan, tangan Aa terlihat putih?".Â
Untuk menjelaskannya sesuai dengan tingkatan usia, pasti diperlukan analogi yang bisa dipahami oleh mereka. Jika dijelaskan secara ilmiah, belum cukup waktu. Sepertinya cara berikut bisa dicoba. Hasilnya pun akan berlipat ganda.Â
Pertama bunda dan anak bisa menjalin komunikasi yang akrab dan erat, karena kegiatan ini bisa dilakukan berbarengan secara kolaboratif. Apalagi di masa Pandemi sekarang ini, bisa dijadikan salah satu metode pembelajaran yang bermakna di rumah. Keseruan akan terwujud karena anak melibatkan fisik, mental, sosial, dan emosional.
Keterlibatan secara fisik karena anak ikut menyiapkan dan mempraktekan sendiri kegiatan yang akan dilakukan. Bukankah ini menjadi sesuatu yang menarik? Bahkan jika ada adik, bisa diikutkan juga.Â
Dalam hal sosial, dimungkinkan anak menghargai pendapat orang lain juga mau berbagi. Sedangkan secara emosional anak dilibatkan secara langsung dan mendapat pengalaman pribadi dari melihat hasil pengamatan selama rentang waktu sesuai kesepakatan.Â
Bisa saja setelah dilakukan percobaan anak akan mengalami suatu kondisi takut, was-was, jijik, bahkan merasa bersalah karena belum melakukan hal yang semestinya. Karena dulu, anak beranggapan hanya cuci tangan pakai air cukup menghilangkan kuman. Belum terpikirkan apakah tangan yang tampak putih itu benar-benar bebas kuman?
Setelah proses yang dilakukan, pada akhirnya pada diri anak akan tumbuh suatu kesadaran untuk memulai perilaku yang menjawab pentingnya cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Untuk mendemonstrasikan bersama anak di rumah, lakukan langkah sebagai berikut:
#Persiapan alat dan bahan
Alat berupa:
- 3 lembar plastik bening
- Selotip dan gunting
- Kertas putih dengan tulisan: tanpa cuci tangan, cuci tangan pakai air, cuci tangan pakai sabun