Pagi menggigil. Sarat embun bergelayut. Malas dan berat. Melangkah menyusuri jalan hitam. Berselimut jaket tebal. Merenggut. Badan remuk redam. Didera angin dingin semalaman.
Enggan beranjak. Linu menebar di sekujur badan. Menghempas raga ringkih dengan sisa lembab semalam. Di antara gerimis dan angin menusuk. Badan teronggok di sela kursi tunggu ruang gawat darurat.
Berteman nyamuk dan desah dedaunan yang terdengar nyaring. Mengantarkan tetesan selang infus yang bergerak perlahan. Tetesan terdengar nyaring bergulir.
Tak, tak, tak, membakar rongga dada. Â Alunan napas bagai terbakar. Sesak, sesak, menyesakkan. Besok bakar lagi saja tungku perapian di antara dua jemari. Membakar napas tanpa ada usaha menghentikan.
Bandung Barat, 14 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H