Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kertas yang Tercabik

29 September 2020   19:23 Diperbarui: 29 September 2020   19:26 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandangan nanar melepuh harapan. Kegelisahan menyerbak merasuk hingga tulang rusuk. Ketir yang mendalam menyiratkan duka terpendam.

Langkah kaki gontai tanpa paduan detakan tumit beradu. Sepatu hak tinggi ditanggalkan menyisakan keteplek pendek bersuara berbisik. Mengantarkan serpihan kertas yang tercabik.

Berderit gagang pintu ditarik seolah lantang menjerit. Aku kesepian dalam jejeran panjang tak bertuan. Mata terpana pada kursi terlipat dengan tumpukan cabikan kertas tak berjiwa.

Kapan ada tawa mengiringi elusan lembut dirambut. Usapan sayang dengan mata berbinar. Aku rindu kalian yang kadang pongah mentalu muka meja dengan kepalan bundar bertenaga. Senyum terkembang berujar, "Selamat pagi bu guru."

Kapan sekolah dibuka. Aku menanti berjumpa Senin. Aku rindu upacara dengan menghormat bendera. Letih rasanya bercanda bersama cabikan kertas di meja.

Bandung Barat, 29-09-020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun