Sudah dua hari aku mendapat teman baru. Majikanku yang menjodohkannya. Dia dipasang dihadapanku. Tapi membuat aku bingung, karena lupa cara bercengkrama.
Hanya sekedar menyapa selamat datang. Atau hanya untuk memberi sedikit senyuman. Ah, takut menjatuhkan tahtaku sebagai perjaka idaman.
Di lubuk hati paling dalam aku ingin berkenalan. Apakah kau bisa mengartikan sikapku selama ini. Aku gelisah karena tak siap, berkata "aku suka".
Aku takut kau menganggap aku murahan. Padahal aku tak ingin keliru menentukan pasangan. Pilihanku hanya satu. Dirimu atau dia yang selalu membalas siulan.
Andai aku bisa mencurahkan keinginanku. Majikanku pasti secepat kilat memilihkan. Tapi sayang aku hanya bisa meracau dan mengangguk. Dan kau mengartikan aku setuju dan mau.
Aku, diam bukan karena pasrah. Aku mencari siasat menyatakan isi hatiku dengan tak menyakitimu. Aku hanya ingin bilang kita bukan pasangan. Kita hanya berteman.
Bandung Barat, 25-09-020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H