Setiap ada kesempatan bertandang ke rumah Emak di salah satu kota di Pangandaran, sudah dipastikan kami tidak melewatkan acara menikmati matahari terbit dan sajian ikan laut yang dibeli langsung di tempat pelelangan ikan.Â
Nyam, nyam...Â
Sensasinya sudah terasa sejak di perjalanan. Sudah tak sabar lidah ini, ingin mengecap rasa manis ikan laut segar yang khas yang ingin segera dirasakan. Sungguh ada sensasi lain ketika menyantapnya. Aroma menggugah selera dengan semilir wangi membahana membangkitkan hasrat icip-icip walau secuil dari perapian.Â
Rasa manis khas yang ditawarkan oleh sajian ikan segar, sungguh luar biasa. Tampilan fisik sederhana setelah diolah tetap memberikan ciri khas yang berbeda dan menggiurkan. Membuat mulut tak henti berdecap.Â
Walaupun cara mengolahnya sama dengan orang kebanyakan, seperti: dibakar, digoreng, dikukus bahkan disayur.Â
Hmm, sajian yang disayur inilah yang selalu dirindukan dan dikenang.
Dari jauh kami datang selain bersilaturahmi dengan Emak serta kerabat, juga telah terbayang di pelupuk mata sajian ikan laut yang dimasak Emak dengan resep "sayur ikan laut bumbu gunung"
Entahlah, cita rasa yang dihasilkan sungguh memikat. Lain dari biasanya.
Yuk, ikut cara kami menikmatinya.
Biasanya kami berangkat dari rumah jam 5.20 WIB. Sengaja jalan kaki menyusuri jalan desa. Maklum rumah Emak tidak jauh dari pantai "Batu Hiu".
Setelah berjalan perlahan sambil menikmati aroma tanah yang terlihat basah oleh embun, diselingi pepohonan di kanan kiri yang digelayuti titik air di ujungnya, nan berkilau bagai mutiara. Panorama alam di pagi hari memikat hati.