Pendidikan non-formal, seperti pelatihan, seminar, dan kegiatan organisasi kepemudaan, memberikan ruang bagi individu untuk belajar melalui pengalaman. Aktivitas ini membantu membentuk karakter melalui interaksi sosial dan pembelajaran langsung di masyarakat. Â
Strategi Pendidikan dalam Membentuk Karakter Bangsa
1. Integrasi Nilai dalam Kurikulum
  Kurikulum pendidikan harus dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, pembelajaran matematika dapat mengajarkan logika dan ketelitian, sementara pembelajaran sejarah dapat menanamkan rasa nasionalisme dan penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan. Â
2. Peran Guru sebagai Teladan
  Guru adalah figur yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter peserta didik. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan yang mencerminkan nilai-nilai moral dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Â
3. Kolaborasi Antara Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
  Pendidikan karakter akan lebih efektif jika didukung oleh sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ketiga elemen ini harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan nilai-nilai karakter. Â
Kesimpulan
Pendidikan adalah kunci dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan berdaya saing. Melalui pendidikan formal, informal, dan non-formal, nilai-nilai moral dapat ditanamkan sejak dini dan menjadi fondasi bagi generasi penerus bangsa. Dengan pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter, Indonesia dapat menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berintegritas, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab sebagai warga negara. Â
Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, semua pihak harus berperan aktif dalam memastikan pendidikan berjalan secara optimal dan mendukung pembentukan karakter generasi muda. Â