Sejak pandemi Covid19, aktivitas diluar tempat tinggal sudah saya kurangi hampir 50 persen dari sebelumnya. Selain daripada rumah sakit-kosan-rumah sakit, Semua kegiatan yang tidak terlalu penting diluar, saya delete dari hati terdalam. Tapi sayangnya kamu malah tak kunjung ikut ter delete dari hati ini. Ehh becanda lho yaa.
Belanja online awalnya saya lakukan untuk mengurangi interaksi dengan banyak orang sehingga anjuran untuk "di rumah aja" bisa ikut saya lakukan. Asyikk.
Alih-alih berawal dari coba-coba tetapi lama kelamaan bisa menjadi sebuah kebiasaan.Â
"Jiwa ini sudah meronta-ronta ingin berbelanja." Begitulah isi status wa salah satu teman saya sore tadi.Â
Sebenarnya saya juga merasakan hal yang sama, hasrat ingin berbelanja juga sudah begitu besar tapi sayangnya ini masih tanggal tua ya. HiksÂ
Saya pribadi juga bisa dikatakan penggemar dan konsumen online shop, bahasa keren dan kekiniaanya adalah olshop. Mau butuh apapun, bisa cari di olshop. Mulai dari yang paling murah hingga paling mahal. Mulai dari yang paling dekat sampai yang nun jauh sejauh mata memandang. LhooÂ
Kedua aplikasi ini pada dasarnya memang memberi kemudahan untuk melakukan transaksi apasaja hanya melalui smartphone, termasuk untuk membeli suatu barang tanpa harus datang langsung ke gerainya.Â
Di zaman yang serba canggih ini, siapa sih yang belum bisa mengoperasionalkan aplikasi olshop di smartphone?Â
Caranya juga cukup mudah, tinggal klik dan geser gambar, bisa juga dengan melihat rate penjualannya atau membaca-baca review para pembeli sebelumnya untuk melihat penilaian terhadap suatu barang.Â
Sekiranya tertarik atau sesuai selera dan pas dikantong bisa langsung dibeli tanpa ribet ribet club. Top up atau transfer dari m-banking ke aplikasi olshop kemudian klik pesan, pantau ekspedisi lalu sampai ke alamat yang dituju, simple.
Bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, sedang apa saja.