Hermeneutika adalah ilmu tentang tafsir teks. Pada mulanya teks-teks yang ditafsirkan terbatas pada teks-teks otoritatif seperti: Kitab-kitab suci dan undang-undang. Seiring perkembangan, tak hanya teks otoritatif yang ditafsir. Naskah-naskah kuno, manuskrip, dan teks-teks kebanyakan juga menjadi garapannya. Atau mungkin dalam bentuk yang paling sederhana: postingan kawan kita di media sosial.
Secara etimologi, kata hermeneutik berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti menafsirkan. Istilah ini diambil dari mitologi Yunani pada tokoh yang bernama Hermes, yaitu seorang utusan yang mempunyai tugas menyampaikan pesan Jupiter kepada manusia.
Tugas Hermes adalah menerjemahkan pesan-pesan dari dewa di Gunung Olympus ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh umat manusia. Hermes harus mampu menginterpretasikan atau menyadur sebuah pesan yang dipergunakan oleh pendengarnya.
Untuk memperjelas Hermeneutika kita bisa menggunakan penjelasan terbalik. Seorang penulis menuangkan gagasan yang ada di kepala ke dalam sebuah tulisan. Sedangkan seorang hermeneutik membaca tulisan untuk mengetahui gagasan sang penulis teks. Jadi bisa dikatakan bahwa kegiatan hermeneutika adalah kebalikan dengan kegiatan penulisan.
Tujuan hermeneutika adalah mengambil makna dari sebuah teks. Sehingga makna tersebut mengisi ruang pemahaman pembacanya. Pembaca tidak sekadar mengetahui sebuah teks. Lebih dari itu. Pembaca memahami isi teks tersebut. Disini perlu ditegaskan perbedaan antara memahami dengan mengetahui. Memahami adalah kegiatan mencari makna. Sedangkan mengetahui adalah kegiatan mencari data. Memahami adalah keseluruhan sedangkan mengetahui adalah sebagian. Jadi, orang yang mengetahui sesuatu hal tidak otomatis akan memahami hal tersebut. Dalam memahami sesuatu hati dan otak akan terlibat. Sedangkan mengetahui hanya otak yang bermain.
Dalam pendahuluan buku Seni Memahami-nya F. Budi Hardiman hal ini dijelaskan dengan rinci. Ada perbedaan mendasar antara memahami dan mengetahui. Di buku itu dikatakan pula bahwa data dapat diketahui oleh "sesuatu". Misal oleh: gen, neuron, dan komputer. Tetapi makna hanya dapat dipahami oleh Manusia. Ini perbedaan yang mendasar dari hasil tangkapan memahami dan mengetahui.
Menurut Schleiermacher , Bapak Hermeneutika sejagat, ada dua tugas hermeneutik yang pada hakikatnya identik satu sama lain, yaitu interpretasi gramatikal dan interpretasi psikologis. Bahasa gramatikal merupakan syarat berpikir setiap orang. Sedangkan aspek psikologis interpretasi memungkinkan seorang menangkap setitik ”cahaya” pribadi penulis.
Oleh karenanya untuk memahami pernyataan-pernyataan penulis, orang harus mampu memahami bahasanya sebaik memahami kejiwaannya. Semakin lengkap pemahaman seseorang atas suatu bahasa dan psikologi pengarang, akan semakin lengkap pula interpretasinya.
Dengan mempelajari hermeneutika kita akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam menangkap apa makna yang terkandung dari bacaan yang kita baca. Karena hermeneutika memungkinkan untuk itu. Memungkinkan kita menafsirkan teks. Dan tafsiran teks yang kita raih, kadang-kadang, tidak mesti sama dengan apa yang diinginkan penulis teks. Itu sebuah kewajaran. Karena dari sebuah teks atau bacaan sering muncul sebuah tafsir baru. Dan ini biasanya hasil pergulatan dari pemahaman yang dimiliki pembaca dengan teks atau bacaan yang dia baca.
Teks-teks yang terbaca oleh pembaca adalah thesa. Pemahaman pembaca pra-pembacaan adalah antithesa. Kemudian muncul sebuah pengetahuan dan meruncing menjadi sebuah pemahaman baru atas teks pada pembaca setelah proses membaca, ini menjadi sinthesa. Sinthesa ini bisa memperkuat gagasan teks. Bisa juga menjadi sebuah tafsir yang sama sekali berbeda dengan apa yang digagas penulis teks. Dan tentu dalam kadar dan bentuk berbeda. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dan inilah yang disebut dialektika pemikiran. Sebuah proses pergulatan dari thesa dan antithesa sehingga memunculkan sebuah sinthesa. Dalam proses selanjutnya Sinthesa tersebut menjadi thesa baru. Kemudian proses dialektika pun terjadi lagi. Pergulatan dari thesa dan antithesa sehingga memunculkan sebuah sinthesa.Terus seperti itu. Sebuah proses yang tak pernah selesai. Semua ada dalam perubahan. Dan semuanya mengalir.