Mohon tunggu...
Ade Hendraputra
Ade Hendraputra Mohon Tunggu... Insinyur - Planner - Pemerhati

Graduate Students - Waseda University, Tokyo dan master dari Washington University in St. Louis, US Mencoba menulis agar menjadi documented knowledge. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencoba Membuat Skema BPJS Kesehatan Skala Mikro

7 April 2021   13:02 Diperbarui: 7 April 2021   13:18 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah hiruk pikuk sehari-hari dalam masyarakat. Saat rapat pengurus RT kami, tercetus sebuah ide dari ketua RT kami yang sudah lebih dari 6 Dekade hidup beliau makan asam garam hidup. 

Ide yang mencoba menjembatani kebutuhan karyawan komplek (satpam dan kebersihan) kami yang membutuhkan biaya untuk berobat ke Rumah Sakit sedangkan kas pemerintahan RT yang baru berjalan beberapa bulan masih sangat terbatas. Sehingga keluarlah ide, untuk mencoba menabung setiap bulan 200ribu rupiah kedalam kantong tertentu untuk cover tersebut.

Sebelumnya kami mencoba menawarkan kepada karyawan komplek untuk memberikan subsidi biaya BPJS kelas 3, namun pada tidak ada minat dan tanggapan dari beliaunya. Melihat kondisi tersebut, maka dicoba menyiapkan tabungan kesehatan tersebut dan menyiapan perjanjian kerjasama dengan dokter yang praktik di komplek kami dimana harga sama dengan yang biasa dikenakan kepada umum serta benefit-nya juga mengcover selain pegawai tersebut beserta pasangan dan anak-anak yang tercantum dalam Kartu Keluarga(KK) masing-masing.

Alhamdulillah hampir setahun berjalan, berikut hal-hal yang kami temui:

1. Keuangan. Jumlah nominal tabungan terus bertambah, bahkan sudah sangat cukup untuk mengcover apabila ada yang perlu dirujuk ke faskes yang lebih tinggi dengan sistem uang kerohiman per visit.

2. Kinerja. Dengan lebih mudahnya karyawan dan keluarga mengakses faskes level 1 yang dekat dan tanpa biaya, maka kinerja karyawan lebih meningkat dengan semakin berkurang ijin dan tidak masuk bekerja. Sehingga karyawan dan keluarga terlihat lebih sehat dan cepat tertangani.

3. Coverage. Setelah jumlah tabungan sudah cukup baik dan dirasa sustain untuk beberapa waktu kedepan. Maka akan dicoba untuk mengcover warga yang kurang mampu di komplek kami. Pandemi Covid memang sangat berdampak pada beberapa warga bahkan warga pernah menyiapkan sembako gratis untuk warga yang kurang mampu.

Dari beberapa hal diatas maka kami memandang menggerakan gerakan menabung untuk kesehatan dan saling mengsokong dalam satu wilayah mikro dalam masyarakat, justru selain meningkatkan kesadaran bersama, juga meningkatkan kondisi kesehatan warga khususnya yang kurang mampu. 

Mungkin kedepan apabila jumlah tabungan lebih baik lagi, maka bisa mengcover lebih banyak warga dilingkungan. Semoga ikhtiar ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya mempersiapkan untuk persiapan kesehatan. Demikian sharing knowledge kami, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun