Bagi sebagian orang, menulis adalah sebuah aktifitas yang cukup menyulitkan. Kerap kali dijumpai untuk kalimat pembuka saja, seseorang harus rajin backspace -tulis- backspace- tulis, hanya untuk bisa menyajikan informasi yang menarik dan dapat diterima oleh semua kalangan. Apalagi pada paragraf pertama harus dapat menginformasikan secara umum  tulisan, dan koheren dengan paragraf-paragraf selanjutnya.
Menemukan kalimat menarik dan informatif, serta saling terkoneksi diantara paragraf merupakan tantangan umum yang dihadapi penulis. Seringkali, seorang penulis kehilangan arah, hingga membuat kalimat berulang yang tentunya membuat tulisan kita tidak efektif. Mind Mapping sebuah metode klasik yang bisa membantu kita yang gemar menulis maupun yang ingin mencoba menulis untuk dapat membuat sebuah tulisan.
Tidak dipungkiri, aktiftas menulis adalah keterampilan yang valuable bagi  seseorang di hampir semua bidang. Semenjak duduk dibangku kuliah saja, aktifitas menulis mungkin sudah menjadi teman hidup keseharian. Ditingkat perusahaan,  kecenderungannya saat ini beberapa perusahaan dan organisasi mendorong karyawan mereka untuk dapat menulis  sebagai bagian dari pengembangan profesional mereka. Selain sebagai media informasi yang bersifat eksternal dan internal, menulis  bisa menjadi sarana analisa yang membantu didalam proses pengambilan kebijakan pada tingkat manajemen.
Mind Mapping jika mengambil istilah Porter & Hernacki merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak. Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna.
Metode ini tentu mempermudah bagi penulis dalam membuat tulisan yang tidak hanya informatif namun juga kreatif. Bersifat informatif artinya tulisan ini mengandung informasi kepada pembaca, dan kreatif adalah bagaimana tulisan ini mudah dipahami dan menarik bagi pembaca.  Dengan metode mind mapping kita dapat menyajikan informasi yang bersumber dari literasi maupun non literasi kedalam sebuah kerangka berfikir.
Kerangka berfikir ini, yang membuat sumber informasi tersebut menjadi lebih disederhanakan dan mudah untuk diingat, aplikasinya dapat disesuaikan dengan kecenderungan apa yang kita suka (warna, visual). Kerangka berfikir inilah yang nantinya akan menjadi panduan kita tentang apa-apa saja yang akan kita tuangkan dalam sebuah tulisan.
Jadi, sekarang marilah mencoba membuat kerangka berfikir dengan metode mind mapping, tidak hanya untuk aktifitas menulis saja, metode ini juga membantu para pelajar maupun profesional untuk lebih menyederhanakan dan mengingat informasi, dimana informasi tersebut berguna untuk mengingat pelajaran  bagi pelajar, maupun materi presentasi kepada pihak stakeholder bagi profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H