Inovasi dan Legitimasi: Kunci Sukses Startup dalam Menarik PendanaanÂ
Dunia bisnis saat ini terus berkembang dengan cepat, terutama di sektor startup dan usaha baru yang mengandalkan inovasi. Salah satu kunci untuk keberhasilan usaha baru adalah kemampuan mereka untuk menarik pendanaan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, banyak usaha baru menghadapi tantangan dalam membuktikan nilai unik mereka sambil mempertahankan legitimasi di mata para pendana. Dalam konteks ini, penelitian yang dilakukan oleh Mochkabadi, Kleinert, Urbig, dan Volkmann pada tahun 2023 mengangkat topik penting terkait bagaimana usaha baru dapat memanfaatkan endorsement eksternal untuk meningkatkan daya tarik mereka bagi audiens pendana.
Menurut data dari artikel mereka yang berjudul *"From distinctiveness to optimal distinctiveness: External endorsements, innovativeness and new venture funding"*, dukungan eksternal dari pihak-pihak bereputasi tinggi seperti media, investor profesional, atau mitra strategis dapat berperan besar dalam memperkuat legitimasi usaha baru. Penelitian ini tidak hanya memaparkan pentingnya inovasi, tetapi juga menyoroti bahwa inovasi yang terlalu radikal dapat merusak persepsi legitimasi di kalangan audiens yang lebih berorientasi pada keuntungan.
Sebagai contoh, dari empat studi empiris yang dikaji oleh penulis, terlihat bahwa usaha baru yang tidak terlalu inovatif atau yang inovasinya terlalu radikal, tanpa dukungan eksternal, berpotensi mengalami penurunan minat dari pendana hingga 52% dan 58% secara berturut-turut. Sebaliknya, dengan endorsement yang kuat, usaha radikal justru bisa meningkatkan peluang mendapatkan pendanaan hingga 601 investor lebih banyak, atau bahkan menarik tambahan pendanaan hingga 573.000. Angka-angka ini menunjukkan betapa krusialnya legitimasi dan dukungan eksternal dalam mengubah persepsi pasar terhadap usaha baru yang inovatif.
***
Dalam dunia startup, inovasi adalah salah satu elemen yang paling dipromosikan. Namun, penelitian Mochkabadi dan koleganya menekankan bahwa inovasi itu sendiri tidak selalu cukup untuk memastikan keberhasilan dalam memperoleh pendanaan. Usaha baru dengan inovasi radikal, yang mungkin secara teknis mengesankan, sering kali dihadapkan pada persepsi bahwa mereka terlalu jauh menyimpang dari norma industri yang mapan. Hal ini mengurangi legitimasi mereka di mata audiens yang berorientasi pada keuntungan. Dalam penelitian tersebut, para penulis mengamati bahwa usaha dengan tingkat inovasi radikal tanpa endorsement eksternal mengalami penurunan jumlah investor sebanyak 211 orang dibandingkan dengan usaha yang inovasinya lebih moderat.
Sebaliknya, usaha baru yang kurang inovatif juga dihadapkan pada masalah yang serupa. Mereka dianggap kurang kompetitif karena tidak mampu menawarkan sesuatu yang baru atau berbeda dari kompetitor. Namun, penelitian ini menemukan bahwa dengan dukungan eksternal, usaha-usaha ini masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki persepsi pasar terhadap mereka. Endorsement dari aktor eksternal, seperti media nasional atau investor ternama, bisa menjadi penyeimbang yang efektif dalam menutupi kekurangan inovasi. Bahkan, usaha yang tidak inovatif bisa meningkatkan pendanaan mereka hingga 283.000 lebih tinggi jika mereka memiliki aliansi strategis atau dukungan dari investor profesional.
Ini menunjukkan bahwa legitimasi merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia pendanaan startup. Dukungan eksternal dapat berfungsi sebagai pengakuan yang meningkatkan rasa percaya diri investor terhadap potensi kesuksesan suatu usaha. Dari 149 usaha yang dianalisis dalam penelitian ini, hanya 13% yang berhasil menarik pendanaan tanpa bantuan endorsement eksternal. Ini adalah bukti kuat bahwa bagi kebanyakan usaha baru, memiliki jaringan yang kuat dengan pihak-pihak bereputasi adalah hal yang sangat esensial untuk keberhasilan pendanaan, terlepas dari tingkat inovasi mereka.
Penelitian ini juga membandingkan dua jenis audiens pendana, yaitu audiens yang berorientasi pada keuntungan seperti crowdfunder ekuitas, dan audiens yang lebih tertarik pada inovasi, seperti reward crowdfunder. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk audiens yang mencari keuntungan, seperti crowdfunder ekuitas, inovasi radikal harus didukung dengan endorsement eksternal agar dapat menjadi pilihan yang lebih menarik. Sebaliknya, audiens yang tertarik pada reward-based crowdfunding lebih toleran terhadap inovasi radikal tanpa memerlukan banyak dukungan eksternal. Hal ini menunjukkan pentingnya menyesuaikan strategi penggalangan dana berdasarkan jenis audiens yang ditargetkan.
***
Dari penelitian Mochkabadi dan koleganya, kita belajar bahwa inovasi saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan sebuah usaha baru. Pentingnya legitimasi dalam persepsi audiens pendana, terutama bagi mereka yang berorientasi pada keuntungan, menekankan perlunya dukungan eksternal dari aktor-aktor bereputasi tinggi. Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, endorsement eksternal mampu menjadi katalisator yang meningkatkan kepercayaan investor terhadap usaha baru yang mungkin terlalu inovatif atau justru kurang inovatif.
Dalam era di mana inovasi sering kali dianggap sebagai kunci sukses, hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa keseimbangan antara inovasi dan legitimasi harus dipertimbangkan secara matang. Para pengusaha harus menyadari bahwa memiliki produk atau teknologi yang inovatif tidak akan banyak berarti tanpa dukungan dari pihak-pihak yang dapat menambah kepercayaan publik dan audiens pendana. Dengan menyesuaikan pendekatan terhadap audiens dan memanfaatkan endorsement eksternal secara strategis, peluang untuk menarik pendanaan bisa meningkat secara signifikan.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pelajaran penting bagi dunia bisnis modern, terutama bagi usaha baru yang sedang mencari pendanaan. Penting bagi para pengusaha untuk memahami bagaimana audiens mereka memandang inovasi dan legitimasi, serta memanfaatkan dukungan eksternal sebagai alat yang efektif untuk mengatasi tantangan di pasar yang kompetitif ini.