Keamanan Informasi: Tantangan dari Dalam yang Tidak Boleh Diremehkan
 Keamanan informasi telah menjadi salah satu aspek yang paling krusial dalam operasi bisnis modern. Di era digital saat ini, ancaman terhadap keamanan informasi tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam organisasi itu sendiri. Fakta bahwa sekitar 14% insiden keamanan diakibatkan oleh pelanggaran internal, seperti yang diungkapkan oleh Verizon pada 2016, menggarisbawahi bahwa ancaman terbesar justru datang dari para karyawan. Karyawan sering kali menjadi mata rantai terlemah dalam menjaga keamanan data perusahaan, baik karena ketidaktahuan, kelalaian, atau bahkan penyalahgunaan akses yang disengaja. Artikel "Security Awareness: The First Step in Information Security Compliance Behavior" oleh Hwang, Wakefield, Kim, dan Kim (2019) menyajikan temuan penting terkait bagaimana meningkatkan kesadaran keamanan dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah ini.Â
Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor seperti pendidikan keamanan, kebijakan keamanan, dan keterlibatan manajerial memainkan peran besar dalam menciptakan kesadaran keamanan di kalangan karyawan. Mengingat investasi global dalam keamanan TI diperkirakan akan meningkat dari 83,5 miliar USD pada 2017 menjadi hampir 120 miliar USD pada 2021 (International Data Corporation), sangat jelas bahwa kesadaran keamanan bukan hanya soal teknologi tetapi juga tentang bagaimana membangun budaya keamanan di tempat kerja. Pendekatan yang menggabungkan kebijakan yang kuat dan pendidikan yang berkelanjutan dengan keterlibatan manajerial dapat menjadi langkah awal yang sangat efektif untuk mengurangi pelanggaran keamanan yang disebabkan oleh faktor internal.
***
 Artikel yang ditulis oleh Hwang et al. (2019) menyoroti bahwa kesadaran keamanan adalah kunci utama dalam mencegah insiden-insiden yang disebabkan oleh karyawan. Berdasarkan survei terhadap 398 responden dari berbagai sektor industri, termasuk keuangan, IT, dan manufaktur, penelitian ini menunjukkan bahwa faktor seperti kebijakan keamanan, visibilitas keamanan, pendidikan keamanan, dan partisipasi manajemen secara signifikan meningkatkan kesadaran keamanan di tempat kerja. Keterlibatan manajemen, khususnya, terbukti sebagai faktor yang paling berdampak besar dalam meningkatkan kesadaran ini. Dalam lingkungan yang semakin kompleks, manajemen yang aktif berpartisipasi dalam program keamanan mampu memperkuat kepatuhan karyawan. Ketika manajer secara aktif terlibat dalam kegiatan keamanan, seperti mengedukasi dan mempraktikkan kebijakan keamanan, karyawan lebih cenderung memperhatikan dan meniru perilaku tersebut.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa meskipun perangkat fisik seperti sistem keamanan fisik penting, pengaruhnya terhadap peningkatan kesadaran karyawan jauh lebih kecil dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang lebih terlihat seperti pendidikan dan kebijakan keamanan. Hal ini menekankan bahwa pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan lebih berpengaruh dibandingkan sekadar mengandalkan alat-alat teknis. Statistik menunjukkan bahwa perusahaan yang aktif dalam menyelenggarakan program pelatihan keamanan mampu meningkatkan kesadaran karyawannya secara signifikan, dengan tingkat partisipasi yang mencapai lebih dari 58% (Hwang et al., 2019). Faktor visibilitas juga memainkan peran penting di sini. Karyawan yang secara terus menerus terpapar program-program keamanan, baik melalui seminar, poster, maupun pesan di layar komputer, akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap kebijakan dan ancaman keamanan.
Dengan memperhatikan bagaimana kebijakan dan prosedur keamanan disampaikan secara formal dan informal, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesadaran keamanan yang tinggi. Kebijakan keamanan yang jelas dan terstruktur mampu meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap langkah-langkah yang diambil perusahaan, sebagaimana dijelaskan dalam artikel ini. Lebih dari itu, keterlibatan manajemen tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga berfungsi sebagai katalis untuk memperkuat hubungan antara pendidikan, kebijakan, dan visibilitas dengan kesadaran karyawan. Manajemen yang proaktif akan memperbesar efek dari kebijakan dan pendidikan keamanan, yang pada akhirnya memperkuat kepatuhan terhadap protokol keamanan.
Dengan meningkatnya anggaran keamanan di perusahaan besar, seperti yang diproyeksikan akan mencapai hampir 120 miliar USD pada tahun 2021 (International Data Corporation), organisasi harus memahami bahwa investasi yang signifikan dalam teknologi saja tidak cukup. Sebaliknya, penekanan pada pelatihan, keterlibatan manajemen, dan visibilitas kebijakan keamanan yang konsisten adalah kunci untuk mencegah pelanggaran keamanan dari dalam.
***
 Kesadaran keamanan merupakan komponen esensial dalam menjaga keberlangsungan dan perlindungan data di era digital. Seperti yang dijelaskan oleh Hwang et al. (2019), meningkatkan kesadaran ini tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga pendekatan sosial dan manajerial yang holistik. Partisipasi aktif dari manajemen dalam menegakkan dan mempromosikan kebijakan keamanan, serta pelatihan berkelanjutan, terbukti sangat efektif dalam memotivasi karyawan untuk mematuhi protokol keamanan. Dengan demikian, organisasi harus menyadari bahwa meskipun mereka dapat mengalokasikan anggaran besar untuk teknologi keamanan, investasi pada sumber daya manusia melalui program pendidikan dan kebijakan yang jelas akan memberikan dampak yang lebih berkelanjutan dalam meminimalkan ancaman dari dalam.
Dengan ancaman yang terus meningkat, investasi yang tepat dalam teknologi dan kesadaran keamanan sangat penting untuk melindungi informasi yang bernilai. Pendekatan yang menggabungkan kebijakan, pendidikan, dan keterlibatan manajemen dapat mengurangi risiko pelanggaran yang disebabkan oleh karyawan, serta memastikan bahwa setiap orang di dalam organisasi memahami dan menjalankan peran mereka dalam menjaga keamanan informasi.
Referensi :Â
Hwang, I., Wakefield, R., Kim, S., & Kim, T. (2019). Security awareness: The first step in information security compliance behavior. Journal of Computer Information Systems. https://doi.org/10.1080/08874417.2019.1650676Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H