Mohon tunggu...
Ade Ahmad Fathoni
Ade Ahmad Fathoni Mohon Tunggu... -

Saya Adalah Saya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Mental? Omong Kosong

20 April 2015   19:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:52 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Revolusi Mental ? Omong Kosong

Siapa yang tidak tahu dengan TagLine “Revolusi Mental”, sangat membahana ketika Pilpres beberapa bulan yang lalu. Ya benar sekali, itu adalah tagline dari presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla. Tapi apakah kalian tahu maksud dari revolusi mental itu apa ? Dan siapa yang seharusnya Mentalnya dirubah ? Masyarakat atau Pemerintah ?

Maksud dari Revolusi Mental sangatlah baik, dan mungkin program itulah yang saat ini sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Jawabannya simpel, karena apabila mental semua aspek atau komponen bangsa sesuai dengan standar SDM, kualitas dari bangsa tersebut juga pasti akan terpandang.

Kembali ke pembahasan, ternyata revolusi mental tersebut belum menghasilkan apa pun buat bangsa Indonesia, masyarakat masih cenderung berperilaku layaknya binatang yang notabene tidak memiliki akal, sehingga melakukan hal – hal yang tidak wajar dan cenderung anarkis.

Nah jika kita sadar, sebenarnya Revolusi Mental ini sudah membuat perubahan pola perilaku di masyarakat. Tapi perubahan yang seperti apa dulu, ada yg positif dan ada pula mental yang negatif. Dan kenyataan yang harus kita terima saat ini adalah negara kita masyarakatnya bermental negatif, seperti yang saya tulis diatas, cenderung anarkis. Bagaimana pun itu adalah sebuah perubahan mental juga.

Tapi menurut saya masyarakat tidak pernah salah. Karena apa ? masyarakat adalah gambaran dari sebuah pemerintahan yang sangat tidak terorganisir, jadi apabila masyrakatnya bermental buruk itu menandakan kurang siapnya pemeintah dalam melayani warganya. So, kalian seharusnya sudah mengetahui siapa yang lebih penting mendapatkan Revolusi Mental tersebut, Pemerintah atau Masyarakat ?

Jadi sejauh ini Revolusi Mental menurut saya hanya sebuah Tagline penghantar menuju istana, bukan Tagline yang menuju pada perubahan mental di masyarakat.

“Revolusi Mental ?” Omong Kosong

Salam Perubahan

Ade Ahmad Fathoni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun