JAKARTA -- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Prof Gayus Lumbuun (STIH-PGJ) Jakarta, pecah telor. Dalam wisuda perdananya, perguruan tinggi ini berhasil melahirkan 70 sarjana strata I ilmu hukum. Surprice! Mengejutkan. Apa yang ditunggu-tunggu selama ini ternyata membuahkan hasil dan terwujud. Tentu, tinggal menunggu kiprah para calon pendekar hukum, pendekar keadilan, ke depannya untuk menegakkan keadilan di negeri ini.
Seperti diketahui, untuk mengawal dan menghantarkan para calon pendekar keadilan tersebut, STIH PGJ Jakarta, menggelar prosesi Dies Natalis III dan Wisuda Sarjana ke 1 STIH-PGL yang berlangsung di Balai Komando Markas Kopassus Cijantung Jakarta Timur, Rabu (11/12/2024). Sidang senat terbuka tersebut berlangsung aman dan lancar.Â
Wisuda dan Dies Natalis III dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof Dr. Toni Tiharudin, S.Si, M.Sc, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Kiprah Pamor, Prof Dr. T. Gayus Lumbuun, SH, MH, Ketua Pengutus Yayasan, AmirKaryatin, SH, Ketua Pdngawas Yayasan, Irjen Pol (Purn) Dr Drs. Ali Jihardi, SH, MH, Ketua STIH-PGL, Dr Ir. Ayub Muktiono, M.SIP, CIQAR, Wakil Ketua I, Dr. Maman Suparman, SH,MH,CN, Wakil Ktua II, Zaenal Arifin, SH, MH,M.Si, Wakil Ketua III, Dr Eko Puspitono, SE, SH, MH, Ketua LPSK RI, Brigjen (Purn) Dr Ahmadi, SH, MAP, orangtua atau keluarga wisudawan-wisudawati dan segenap cicitas akademika STIH-PGL.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Kiprah Pamor, Prof Dr. Gayus Lumbuun menyampaikan apresiasi yang cukup tinggi bahwa STIH-PGL Jakarta saat ini berusia 3 tahun tepatnya tanggal 16 Desember 2021 telah berhasil menunjukkan eksistensinya dalan berkontrisbusi pada dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan banyak alumni telah dihasilkan oleh STIH-PGL. Disamping prestasi tersebut tentu tidak terlepas dari prestasi para dosen dan mahasiswa. Dan apa yang semua diraih itu berkat jasa para pendiri STIH-PGL Jakarta.
"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setingi-tingginya kepada seluruh civitas akademika dan jajaran pimpinan STIH-PGL Jakarta, yang mana tentunya hasil bersinergi dan berkolaborasi dengan pimpinan prodi sehingga menjadi lebih baik, maju dan berkembang," ujar Prof Dr. Gayus Lumbuun.
Sementara itu, pengutus Yayasan Kiprah Pamor, Amir Karyatin, SH mengatakan bahwa persoalan education mismatch atau kegagalan Pendidikan bukan saja terjadi di Indonesia. Namun begitu persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut tanpa solosi. STIH-PGL segera mengambil langkah nyata guna memastikan adanya relevansi yang kuat antara kurikulum dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa terhadap peran lulusan pada masa yang akan datang, kampus menentukan program studi apa saja yang dibuka dan jumlah mahasiswa baru yang akan diterima pada setiap program studi tersebut.
Amir Karyatin berharap, perguruan tinggi mampu membangkitkan suasana akademik yang dapat mendorong kecintaan pada ilmu pengetahuan, memperkuat motivasi dan merangsang kreativitas para mahasiswanya. Disamping itu, tak kalah penting yakni penerapan pendekatan dalam proses belajar mengajar perlu disesuaikan akan semakin mendekatkan kampus dengan institusi dan lapangan terkait kiprah para lulusan sehingga STIH-PGL menjadi pergutruan tinggi yang maju dan unggul.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua STIH-PGL Jakarta, Dr Ir. Ayub Muktiono,M.SIP, CIQAR mengungkapkan bahwa wisuda perdana ini mengambil tema, Digitalisasi Wujudkan Supremasi Hukum Yang Berkeadilan di Indonesia,. STIH-PGL melalui Litbang berusaha meningkatkan kegiatan penelian bagi para dosen sebagai Upaya memacu dosen untuk melaukan penelitian, dan bukan hanya dalam rangka meningkatkan kapasitas individu sebagai akademisi tetapi juga membawa STIH-PGL untuk lebih melangkah ke depan.
Selain itu, Ayub Muktiono jjuga memaparkan bahwa STIH-PGL melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat telah melakukan berbagai kegiatan dan terintegrasi dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU). Adapun bidang kemahasiswaan, perguruan tinggi ini senantiasa meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa yang akan bemuara diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan berbagai kompetisi lain, tentunhya.
Di bidang sarana dan prasarana, lanjut Amir, STIH-PGL sudah mempunyai Peradilan Semu. Hal ini sebagai upaya melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan oleh mahasiswa Program Studi Imu Hukum sebagai simulasi proses atau praktik peradilan.Â