Sudah menjadi rahasia umum, banyak sekali tempat nongkrong kekinian di Surabaya. Salah satunya cafe De Panji yang berlokasi di Jalan Golf no. 1, Gunungsari, Surabaya. Cafe ini memiliki konsep outdoor dan indoor.
Tempat ini merupakan pindahan dari cafe De Panji Panjang Jiwo. Namun, di lokasi baru ini memiliki daya tarik yang lebih menarik. Salah satunya view kali Rolak dan lalu lintas padat di jalan Gunungsari.
Suasana malam di cafe ini sangat cocok buat kamu yang suka nongkrong sambil menikmati view jalan raya yang terlihat indah saat malam hari. Terlebih, saat kali Rolak memantulkan cahaya lampu kendaraan yang tampak kelap-kelip.
Penataan tempat duduk sekaligus deretan lampu kelap-kelip yang terbentang di sekeliling tempat ini semakin menambah tingkat estetik cafe De Panji. Cocok banget buat kamu yang pengen dinner sama pasangan.
Dua hari lalu saya mengunjungi cafe De Panji pada tanggal 04 Oktober 2024. Terhitung tiga kali sudah saya pergi ke tempat itu. Pertama kali ke cafe itu adalah pertengahan tahun 2023, di mana tempat itu belum sebagus sekarang.
Tata ulang desain cafe dan renovasi di beberapa area bangunan yang dilakukan oleh pihak pengelola cukup membuahkan hasil. Saat memasuki cafe tersebut, kita akan disambut oleh seorang pegawai yang stand by di depan kasir. Pegawai itu bertugas mengarahkan pelanggan untuk memesan menu.
De Panji menyediakan banyak menu, mulai dari makanan berat, minuman, paket camilan dan appetizer. Harga menu di cafe De Panji cukup kompetitif, masih tergolong murah untuk ukuran cafe di Surabaya.
Waktu itu saya memesan menu Nasi Ayam Katsu Sambal Matah dan Milk Greentea. Sistem pemesanan di cafe ini berbeda dengan sebelum renovasi. Sekarang sudah menggunakan sistem seperti tempat lain, yaitu pelanggan mengambil sendiri ketika pesanan siap.
Sesuai namanya, isi dari makanan yang saya pesan adalah nasi putih, potongan ayam katsu, sambal matah, potongan timun dan kerupuk. Menu ini merupakan makanan best seller di cafe De Panji. Harganya cukup murah, hanya dibanderol seharga 22.000 rupiah.
Ada harga, ada rasa. Untuk rasa makanan ini 10/10. Ayam katsu-nya digoreng matang luar dalam. Rasa sambal matah yang disajikan sangat nendang, bikin mulut ingin melahap terus-terusan.
Milk Greentea ala De Panji sangat enak. Takaran yang pas antara bubuk Matcha dan susu menghasilkan perpaduan rasa yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata.
Tidak menyesal memesan Milk Greentea ala De Panji, rasanya sangat memuaskan hasrat saya sebagai seorang pecinta Matcha. Penilaian untuk minuman ini adalah 10/10.
Hal yang berbeda dari De Panji adalah penyajian minuman. Dulu sewaktu pertama kali saya ke sana, semua minuman diantar oleh pelayan ke meja pelanggan. Selain itu, penyajian minuman juga menggunakan gelas kaca ala angkringan.
Selain melakukan renovasi tempat, pihak pengelola juga melakukan upgrade SOP. Para pegawai sering berkeliling di area cafe untuk mengambil piring kotor di meja pelanggan.
Hal itu membuat sebagian pelanggan risi lantaran merasa diusir secara halus. Saya justru senang dengan adanya SOP tersebut karena mengondisikan meja pelanggan selalu bersih, piring kotor tidak menumpuk di meja.
Jika ada makanan yang tersisa di piring, pegawai tersebut akan menanyakan alasan kenapa makanannya tidak dihabiskan. Setelah itu, si pelanggan diminta memberikan kritik dan saran untuk masukan pihak cafe.
Jika berencana datang ramai-ramai ke cafe De Panji, sebaiknya reservasi dulu agar kebagian tempat duduk. Namun, jika datang hanya berdua tidak perlu reservasi tempat. Bisa langsung datang dan memilih tempat duduk sendiri.
Sayangnya, cafe De Panji tidak menyediakan baby chair. Jadi, jika ada pelanggan yang membawa bayi tetap harus digendong atau dipangku.
Sekadar info, rate harga menu di cafe De Panji sekitar 20.000 sampai 25.000 rupiah. Sangat murah, kan?
Video singkat suasana di Cafe De Panji Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H