Mohon tunggu...
Aksara Adeera
Aksara Adeera Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Bukan penulis, hanya orang yang hobi nulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Kurangnya Apresiasi Orang Tua terhadap Pertumbuhan Anak

26 September 2024   12:09 Diperbarui: 26 September 2024   12:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apresiasi merupakan penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. Dalam ikatan antara orang tua dan anak, apresiasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk membangun karakter dan jati diri seorang anak. Sayangnya, tidak banyak orang tua yang paham bahwa memberi apresiasi pada putra-putrinya akan membantu pembentukan karakter mereka. Jika seorang anak kurang mendapat apresiasi dari orang tuanya, hal itu akan berdampak buruk dalam pertumbuhan dan masa depannya.

Adapun pengaruh buruk akibat kurangnya apresiasi orang tua adalah sebagai berikut:

  1. Krisis Rasa Percaya Diri

Percaya atau tidak, apresiasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan seorang anak. Terlebih saat si anak mendapat prestasi atau pencapaian yang luar biasa. Seharusnya, orang tua turut memberi pujian-pujian kecil atau memperlihatkan rasa bangga atas usaha yang dilakukan oleh anak mereka. Akan tetapi, jika orang tua malah tutup mata dan cenderung meremehkan usaha sang anak, hal itu akan berdampak buruk pada psikis dan mental anak tersebut.

Sikap meremehkan dan pengabaian yang dilakukan oleh orang tua justru akan berpengaruh buruk dalam aspek kehidupan anak. Anak tersebut akan merasa tidak berguna, tidak becus melakukan apa-apa dan lebih parahnya akan menjadi seseorang yang tidak percaya diri terhadap potensi yang dimiliki.

  1. Anak Menjadi Introvert dan Sulit Bergaul

Dampak lain akibat kurangnya apresiasi orang tua terhadap anak adalah menjadi pribadi yang introvert dan sulit bergaul. Saking seringnya diremehkan, si anak pasti merasa rendah diri. Akibatnya, ia akan menjadi pribadi yang tertutup dan sulit bergaul di kalangan masyarakat. Ia akan merasa bahwa semua orang tidak akan ada yang mau mendengar atau mengapresiasi pencapaian yang diraih dengan susah payah.


  1. Kurangnya Bonding antara Orang Tua dan Anak

Keluarga yang seharusnya dianggap sebagai tempat ternyaman untuk pulang, justru menjadi momok tersendiri bagi diri mereka. Terlebih, si anak akan merasa sendirian. Saat si anak berada dalam kesulitan, mereka akan lebih memilih diam daripada berbagi cerita dengan keluarganya. Mereka berpikir bisa menyelesaikan masalah sendiri sebab selama ini tidak pernah didengar oleh orang-orang sekitar.


Bukan tanpa alasan, hal itu akan membatasi kedekatan antara orang tua dan anak. Anak tersebut akan berpikir bahwa selama ini mereka tidak mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tua. Parahnya, akan timbul perasaan tidak pernah dianggap kehadirannya oleh orang tuanya.

  1. Tidak Berani Mengutarakan Pendapat

Dampak lain yang mungkin terjadi akibat kurangnya apresiasi orang tua terhadap anak adalah si anak akan menjadi sosok pendiam dan tidak berani mengutarakan pendapat. Hal itu terjadi karena anak tersebut sering diremehkan dan mengklaim bahwa dirinya "serba salah" dan tidak mampu melakukan apa pun dengan baik. Jika ia memiliki ide brilian, ia cenderung memilih memendam ide tersebut daripada mengutarakannya di depan umum.

  1. Kurangnya Motivasi Anak

Dampak buruk yang pasti terjadi adalah kehilangan motivasi dan semangat. Si anak akan merasa bahwa apa yang ia lakukan akan sia-sia dan tidak mampu membanggakan orang tua. Alhasil, ia akan berhenti menggali potensi dan skill yang selama ini dimiliki.

  1. Haus Validasi

Anak cenderung mencari perhatian orang lain agar mendapat pengakuan bahwa mereka memiliki potensi lebih. Mereka akan terus mencari tempat di mana diri mereka dihargai dan diakui oleh orang lain.


Pentingnya orang tua mengapresiasi hal-hal kecil yang dilakukan oleh anak agar dapat membantu pembentukan karakter anak tersebut. Misalnya, orang tua terus memberi semangat dan motivasi untuk mengejar nilai ketertinggalan di sekolah, bukan malah mencaci-maki dan memarahi anak tersebut lantaran nilainya menurun.

Selain itu, orang tua juga harus mendukung apa pun yang dilakukan oleh si anak, terlebih menyangkut potensi dan skill yang mereka miliki. Meski terkadang minat dan bakat mereka tak sesuai dengan harapan orang tua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun