Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Guru - bersahaja

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syukur Adalah Jalanku (Episode Cinta rangkat#46)

28 Desember 2010   05:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tak ada yang patut syukuri selain diberikan kenikmatan , kenikmatan dalam hal apapun juga masih diberikan kesehatan, umur yang panjang dan jutaan kenikmatan yang senantiasa harus dipergunakan untuk berjuang dalam kebaikan dalam kehidupan di dunia ini.


****

Malam hari ini Rey sang penyair Gila sedang termenung sekali termenung bukan melamun termenung memandang langit dan gelapnya malam ..iya betul malam ini Rey berada diluar rumah hanya memakai kaos kaos merah Indonesia dengan lambang Garudanya menatap malam , hanya satu pertanyaan Rey malam ini mengapa malam ini langit tak berbintang tak seperti malam –malam sebelumnya.


Malam ini memang pantas untuk merenung karena Rey sadar perjuangan hidupnya penuh dengan liku-liku dan penuh dengan tantangan, tantangan diyakininya harus dihadapi namun setiap tantangan yang dihadapi Rey selalu menimbulkan pertentangan bathin kadang juga dihadapkan dengan kenyataan ketika harus memilih.


Rey teringat dan sadar ketika sedang diamuk kemenangan seperti yang dialami tim garuda Indonesia

Ia lupa bersyukur yang ada adalah rasa takabur hingga kemenangan menjadi kenelangsaan, ketika Rey sedang diperhatikan seseorang Rey begitu cepat mengambil sikap berubah dan berpaling,

Akhirnya malam ini rey merenungi apa yang sudah dilakukannya “ keputusanku salah, keputusannku tidak tepat, apa yang harus saya lakukan selanjutnya” guman Rey,


Rey teringat dengan janda Kembangnya dan teringat Pula dengan Nissa Penjual Gado-gado, inilah yang membuat Rey merenung malam ini.


Janda Kembang Wang ternyata yang selama ini berpaling darinya ternyata masih memperhatikan dirinya dan Nissa penjual gado-gado yang telah mencuri hatinya.“ kembang atau Gado-gado” pilihan yang sulit keduanya,


Rey tak mau gegabah untuk hal semacam ini, untuk itulah Rey malam ini merenung menyadari dan bersyukur kehadiratNya bahwa kenikmatan ini sudah datang kepada Rey walau keduanya masih jauh dari gapaian tangan Rey.


Rey berharap rasa syukur ini akan membuka jalan semakin terang kearahnya ..janda kembang ataukah Gado-Gado,


(terima kasih untuk Rey, Janda Kembang Wang dan Nissa Penjual gado-gado)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun