Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Guru - bersahaja

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sumpah ku hanya Saat Upacara Saja

28 Oktober 2011   05:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia tak pelak lagi menjadi satu-satunya bangsa yang kaya di dunia ini , dengan keaneka ragaman suku , bahasa, adat istiadat, agama, ribuan pulau tersebar dari sabang sampai merauke dengan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa lain untuk menancapkan “kukunya” baik dalam bentuk penjajahan secara langsung seperti dulu atau bentuk penjajahan yang tidak kelihatan seperti sekarang ini.

Potensi keretakan dan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara begitu besar ketika nilai-nilai kesatuan dan persatuan tak lagi dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, keinginan untuk memisahkan diri dengan dalih meminta otonomi yang lebih luas bagi daerahnya dan terlebih lagi menuntut adanya referendum bagi rakyat suatu daerah, mereka-mereka yang menuntut ini berdalih seakan pemerintah tak lagi memberikan perhatian akan nasib mereka sehingga ancaman diintegrasi bangsa ini selalu mengancam.

Dulu Kekuatan sumpah pemuda menjadi kunci keutuhan dan kekuatan bangsa dan negara ini , dengan sumpahnnyabertanah air, berbangsa dan berbahasa hanya satu yaitu Indonesia. Bayangkan saja dengan kekuatan sumpah pemuda Indonesia seakan menjadi senjata untuk pemersatu dan mengusir penjajah dari negara tercinta ini.

Sekarang kekuatan dan Makna sumpah pemuda ini hanyalah sekedar ada dan hanya terucap dibibir saja pelajar SD, SMP , SMA bahkan Mahasiswa atau terlebih para Abdi Negarahanya dapat mengucapkannya pada saat Upacara Bendera ( inipun kalau ada Upacara Peringatan Sumpah Pemuda)tanpa dibarengi dengan bukti dan langkah nyata yang diimpelmentasikan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan nilai-nilai yang satu yakni Indonesia.

Egoisme, rendahnya rasa kesetiakawanan sosial, rasa ingin menang sendiri , merasa sayalah yang berkuasa dan sifat-sifat lainnya yang harus segera dihilangkan disetiap jiwa masyarakat Indonesia bila ingin mewujudkan Indonesia yang Utuh ....Indonesia satu yang masih menjungjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.

Sumpah Pemuda tak hanya diucapkan dibibir, saatnya dibuktikan..............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun