Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Guru - bersahaja

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernikahan Abad Ini (Efisode Cinta Rangkat # 35)

25 Desember 2010   00:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernikahan pangeran william sering disebut-sebut sebagai pernikahan abad ini,walaupun pelaksanaan penikahan itu sendiri akan dilaksanakan bulan april tahun 2011 segala persiapan sudah dilaksanakan dari sekarang,

sebenarnyajustru yang paling heboh dan terdasyhat terjadidi Desa Rangkat bayangkan saja jauh semenjak Paman Petani secara terbuka menyatakan Cintanya kepada Uleng dan gayungpun bersambut Uleng yang awalnya Malu-malu layaknya seorang wanita dari timur menerima dengan sepenuh hati cinta dari Arief yang juga sebagai paman sendiri.

Perjalanan cintanya yang menghebohkan inibukanlah tanpa rintangan maklum keduanya adalah merupakan sosok yang populer di Rangkat, Paman Petani dengan segala kearifannya dapatmenyihir dan mempesona gadis-gadis lainnyasehingga banyak gadis yang jatuh hati kepadanya, Uleng dengan kelembutannya, kesabaran dan kecantikannya juga menjadi perhatian bagi Pemuda Rangkat lainnya.namun semuanya berakhir dengan rasa legowo bahkan dukungan dan doa senantiasa terucap dan mengalir dengan sendirinya.

Walau belum ada keterangan resmi keterlanjutan hubungan itu dari pihak keduanya termasuk dari Pak kades dan Momm akan rencana Penikahan itu akan dilangsungkan tetap saja warga menyambut secara antusias bahwa bila pernikahan ini terjadi maka bisa disebut sebagai pernikahan terbesar di abad ini mengalahkan pernikahan Pangeran William putra mahkota Kerajaan Inggris itu.

Belum menyebutkan tanggal dan tahunnya wargapun mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatunya misalkan saja warga mulai mempersiapkan diantaranya

1.Kereta Kencana yang nantinya akan ditarik dengan delapan ekor sapi putih yang dipersiapkan untuk kedua mempelai berkeliling desa .

2.Segala pernak-pernik, asesosoris dan cendera mata pernikahan sudah mulai dibuat seperti cangkir, piring bermotifkan nama Paman arief dan uleng dan ucapan selamat berbahagia.

3.Hari pernikahannya akan dijadikan hari libur nasional, dan pada hari itu Kompasiana libur untuk menghormati pernikahan tersebut, para kompasianer diwajibkan untuk hadir memberikan ucapan selamat.

4.Dll.

Sulit membayangkan kebahagian, keceriaan akan terjadi nantinya, warga tinggal berharap seiring dengan berjalannya waktu keinginan dan rencana itu dapat terlaksana tanpa ada hambatan apapun...

Hari ini Paman Petani dan Ulengpun saling berbisik “ Kapan ya waktu yang Tepat untuk mewujudkan itu ?”.

( nama dan peristiwa hanya fiksi belaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun