Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Guru - bersahaja

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nikahilah Aku Mas?

17 Agustus 2011   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Padahal begitu banyak orang yang menginginkan untuk segera menikah , namun banyak juga yang mencoba untuk menghindari pernikahan itu dengan alasan tak ada cinta, tak cocok , tak ada masa depan ya begitulah bila pernikahan itu tak dipaksa seseorang hanya bisa menikah dengan pancariannya.

“pokoknya aku gak mau nikah sama mas Bowo bunda,aku gak bisa” Devi pergi masuk ke kamarnya. Bu RT hanya bisa terdiam,lalu dia mengirimkan sms.. begitulah jawaban Devi kepada Bundanya.

Devi hanya memandang dengan sedih ketika melihat bunga-bunga di vas yang sudah dihias dan ruangan tamupun sudah berubah menjadi ruang yang akan dijadikan ruangan pertemuan lamaran besok, “ ini tak boleh terjadi pada diri Devi...ini sudah tidak benar Bowo bukanlah pria yang tepat untukku” Devi begitu geramnya.

“ tapi..benarkah yang Devi lihat...... Bowo dengan Rena serta kedekatan yang begitu erat sungguh menyakitkan hati , akh itu tak mungkin Bowo .” Devi mencoba berpikir secara logis.

“ Cemburukah Aku ,” bisik Devi , “ ya Aku cemburu karena Aku tak mau kehilangan Bowo ...pria yang ku idamkan selama ini,” Devi merasa bersalah untuk ini.

“ tapi apa yang harus ku lakukan , datang minta maaf ke pada Bowo...wah jangan kalau itu kulakukan apa kata dunia perempuan macam apa aku ini “ Devi mencoba mencari jalan keluarnya.

Selang beberapa waktu kemudian Bowopun hadir dihadapan Devi “ maafkan aku Devi ...apa yang kulakukansemua ini bukanlah untuku tapi untuk kebaikan kang Inin dan Rena biarkan mereka bersatu dalam cinta, sama seperti Cinta kita Devi dan aku dan Rena adalah adikku dari ibu yang berbeda, yang penting sekarang maukah Devi menikah dengan ku “ kata Bowo.

Tak ada lagi kemarahan Devi yang ada hanyalah diam dan senyuman “ Ya Mas ..segeralah Nikahi Aku...kutunggu lamarannmu Besok” jawab Devi.

“ Sahuuuuuuuurrr.....sahurrrrrrrrrrr “ teriak anak-anak dari surau rangkat membangunkan Devi yang sedang tidur nyenyak.

==

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami

(Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun