Usiaku sudah uzur bahkan bahkan secara fisik orang-orangpun tak akan tega melihatkukulit di sekujur tubuhku yang sudah keriput, kakiku sekarang tidak lagi dua tapi sudah menjadi tiga .. ya tongkatlah yang menjadi kaki ketigaku ketika aku ingin berjalan, ngomongku kembali lagi seperti anak umur dua tahun terbata-bata karena stroke menyerang diriku.
Namun janganlah mengasihani diriku yang renta ini, dan jangan pula melihat keadaan fisikku yang sudah lemah ini, tapi lihatlah jiwaku dan semangatku yang selalu tertanam dalam setiap gerak dan napasku untuk mempersatukan bangsa ini.
Wah pak Tua jangan bohong ...jalan saja sudah tidak bisa mana bisa mempersatukan bangsa?...jangan ngaco.
Sadarlah Nak ....kasihani dirimu yang masih gagah perkasa dan sehat ini..apa yang sudah kamu perbuat untuk negara ini, tanganmu tak lepas dari meminta kepada orang tuamu, ketika ada yang meninggal atau yang sakit dilingkungan rumahmu kamu berdalih saya sibuk bekerja, nak..kamu selalu berharap mendapat proyek hanya dengan umpan uang suap..... akh masih banyak lagi yang perlu kamu pikirkan.
Pak Tua memang sudah Renta...... tapi selalu ada disetiap kehidupan masyarakat, pak tua selalu hadir bila ada pengajian , Pak Tua ada bila sedang Kerja Bakhti pak tua menyediakan waktubila ada masyarakat yang sakit dan pak tua selalu menyediakan waktu untuk orang lain.
Selama Pak Tua masih bernapas .....Pak Tua masih punya semangat untuk berbagi dan perduli terhadap orang lain .........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H