Tekad dan kerja keraslah yang menjadi penyemangatku hingga kini , kesehariannku berbebeda dengan teman-teman seusia ku terlebih dengan mereka yang sekelas , mereka lebih beruntung bersekolah tanpa kesulitan dalam biaya apapun segala keperluan sekolah dan lainnya orangtuanya selalu menyediakannya. Tapi Aku ? ... kalau ingin terus sekolah, butiran keringat harus kukeluarkan terlebih dahulu.
Beruntung ku masih bisa bersekolahdan sekarang masih duduk di Kelas XI di sebuah SMK Swasta di kota kelahirannku kota Hujan , segala biaya dan pengeluaran sekolah tidak didapat dari orang tuaku, Ayahku telah lama meninggal dunia dan sekarang hanyalah ditemani ibu dengan pekerjaannya buruh nyuci dengan 3 orang adikku yang masih kecil.
Untuk menutupi biaya-biaya keperluan sekolah didapat dari jerih payahku dari berjualan kantong kresek (kantong Plastik)di pasar tradisonal ketika dini hari jam 2 sampai pagi hari, tak begitu besar pendapatanku dari menjajakan kantong kresek itu namun aku masih bersyukur ada uang yang kudapat dari kantong ini kadang pendapatanku harus ku bagi dua dan disisihkan untuk adik-adikku, semua itu kulakukan hanya untuk keinginanku untuk selalu bisa terus sekolah.
[caption id="attachment_111357" align="alignright" width="300" caption="sumber google"][/caption]
Sekolahku yang masuk siang hari memberikan kesempatan yang lain untuk bekerja membantu menyucikan pakaian orang laindan biasanya dilakukan setelah berjualan kantong kresek di pasar, dari buruh nyuci inilah alhamdullillah sedikitnya ada tambahan uang untuk keperluan sekolah.
Teman-teman di sekolah umumnya sudah tahu tentang keluargaku dan pekerjaanku dan ini tidak menjadikanku minder malah sedikitnya aku merasa menjadi lebih menyakini bahwa aku harus berhasil dalam sekolah sama seperti mereka-mereka, oh ya di sekolah itu aku sebenarnya membayar uang SPP tidak penuh karena sudah terbantu dari Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang jumlahnya Rp. 65.000 per bulan dan sisanya yang puluhan ribu lagilah yang harus kututupi dari berjualan kantong kresek itu belum lagi keperluan-keperluan lainnya.
Rasa kantuk kerap kali menyerangku ketika sedang belajar , namun aku tak kehilangan akal kuolesi pelupuk mataku dengan sedikit minyak kayu putih bila tak ada minyak kayu putih ku bawa kulit jeruk dan kucipratkan  kearah mataku  bila kantuk menyerang..semua itu kulakukan hanya untuk berusaha agar jangan mengantuk selama belajar.
Begitulah keseharianku hingga aku masih bisa bersekolah , serta Kunikmati masa-masa sekolah ini dengan penuh keyakinan bahwa suatu saat nanti nasib akan membawaku kearah penghidupan yang lebih baik .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H