Mohon tunggu...
Ade Athiyatul
Ade Athiyatul Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Pembiasaan Adab dan Etika

16 Desember 2024   21:54 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Salah satu permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini adalah kurangnya adab yang baik di kalangan siswa. Banyak siswa yang pintar dan sukses, tetapi kurang memiliki adab dan etika yang baik. Kepribadian siswa tercermin dalam akhlak mulia yang akan mengantarkan siswa tersebut pada harkat dan martabat yang agung. Maka dari itu, kedudukan adab dalam pendidikan sangat perlu diterapkan bahkan bisa dikatakan wajib sekolah tersebut mementingkan suatu adab sebelum ilmu. Saat ini, adab yang yang mulia mahal dan sulit ditemukan.

         Pada pelaksanaan pendidikan yang langsung mengenai murid, dalam hal ini langkahnya akan nampak dalam aktivitas pembelajaran di kelas serta tempat lainnya yang dipakai guna aktivitas pembelajaran. Di mana pengajar menjalankan kewajibannya sebagai pendidik serta murid menjadi siswa. Etika yang dibentuk pada tahapan pendidikan ialah pengajar memberikan jaminan pelayanan pembelajaran diberikan pada murid secara tepat memakai model serta strategi pengajaran selaras terhadap keperluan dalam penjabaran materi pelajaran yang bisa serta dapat membelajarkan murid.

       Sehingga, pendidikan tersebut bisa dimengerti menjadi tahapan untuk melatih murid guna melakukan pengembangan wawasan dengan sejumlah pengalaman pembelajaran selaras terhadap bidangnya serta pemikirannya, hingga murid mempunyai karakteristik unggul mengedepankan nilai etis saat berkomunikasi bersama khalayak sebagai bagian daripada pengabdian dirinya serta untuk mencukupi keperluan kehidupan dirinya ataupun keluarganya. Pendidikan memiliki banyak manfaat seperti karir yang baik, posisi yang baik di masyarakat dan kepercayaan diri. Dengan mengedepankan pembiasaan adab dan etika, dapat membantu seseorang untuk menghadapi berbagai aspek kehidupan.

     Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun berdasarkan aturan agama. Norma tentang adab seringkali digunakan dalam pergaulan yang terjadi antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Tetapi seiring berkembangnya waktu, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.

       Menanamkan pendidikan karakter saat ini memang dibutuhkan. Melihat kondisi anak zaman sekarang yang memprihatinkan, apalagi bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Yang membawa dampak perubahan besar termasuk perkembangan anak. Maka dengan pembiasaan adab dalam islam, hal ini dapat menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Ketika anak diajarkan tentang berbagai nilai adab yang penting dalam interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari. Maka pengaruh nilai-nilai positif seperti kesopanan, hormat, tanggung jawab, kerja sama, kejujuran, dan empati juga dapat berlaku di lingkungan mereka.

        Etika adalah ilmu yang mempelajari nilai, norma, aturan, kaidah, dan prosedur yang digunakan sebagai pedoman dalam berperilaku. Etika juga merupakan kewajiban dan tanggung jawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat. Pendidikan merupakan sarana dan juga usaha untuk mengubah perilaku manusia (peserta didik) menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi tidak hanya memberikan pengajaran saja kepada peserta didik tetapi juga harus mencakup pembentukan sikap dan kepribadian, yang mana hal ini penting dalam menghadapi krisis moral bangsa Indonesia.

Untuk itu perlu ditingkatkan aspek kesadaran dan ketajaman perasaan kita atas adat kebiasaan, sehingga secara sosial kita dapat diterima. dan sebagai bentuk refleksi kepribadian seseorang terhadap sosialnya.

Kebiasaan baik yang dibentuk dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang baik, misalnya kebiasaan dalam berkomunikasi , pengaturan dan penggunaan waktu secara tepat, bersikap baik dan tepat, memilih permainan dan menggunakan sarana dengan tepat, dapat diupayakan dengan pengajaran singkat dan kemampuan dalam membiasakannya. Seperti

Mendahului Berucap Salam Seorang murid hendaknya mendahului berucap salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar.

Berdiri Ketika Guru Berdiri. Bila guru berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk sebaiknya murid juga duduk.

Tidak Menunjukkan Secara Terang-Terangan Karena Perbedaan Pendapat dengan Guru Bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini memang terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak. Lebih baik murid meminta komentar sang guru tentang pendapatnya yang berbeda. Cara ini lebih sopan dari pada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun