Karakter terbentuk atas serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan Keterampilan yang terbentuk Karenaa pengaruh Lingkungan. Karakter Juga merupakan sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian yang berbeda dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan tindakan. Menurut W.B Saunder karakter itu tidak sama dengan sikap asli yang ditunjukkan oleh individu, melainkan pola dari atribut setiap atribut yang dimiliki seseorang.
      Karakter itu terbentuk dari pengaruh asuh keluarga, Secara keluarga itu merupakan lingkungan pertama dan terdekat bagi sebagian besar kehidupan manusia. Menghabiskan waktu bersama keluarga tentu terasa menggembirakan. Keluarga juga menjadi tempat tumbuh pribadi manusia dengan cinta dan kasih sayang. Mengenal banyaknya permasalahan-permasalahan dalam keluarga yang timbul dan berdampak bagi pertumbuhan karakter anak antara lain sbg berikut :
- Kepribadian Toxic
- Kondisi ini menjadi penyebab salah satu dampak peran dari orang tua, yang kurang baik dalam mendidik anaknya dan lingkungan terdekat yang terjadi Ketika seorang anak tidak memiliki pondasi positif dalam dirinya.
- Komunikasi yang Buruk
- Kurangnya perhatian orang tua dalam menyelesaikan permasalahan masa lalunya, sehingga menghambat terjadinya hubungan keluarga yang jelas di segala situasi
- Tekanan berat dari Orang tua
- Hal ini  dapat menghambat eksistensi hidup anak, karena mindset hidupnya yang terbatas oleh keinginan orang tua saja.
- Pola pengasuhan yang berbeda
- Salah satu rintangan terbesar yang dihadapi pasangan saat mengasuh anak adalah mencari tahu bagaimana menggabungkan gaya pengasuhan dengan cara yang efektif.
- Uang
- Seringkali uang dijadikan standar kompetisi bagi kehidupan yang lebih, dalam pencapaian kinerja masa. Yang sehingga perhatian terhadap tumbuh kembang anak pun terabaikan, dan menjadikan anak tumbuh dengan karakter yang materealistis.
- Mengelola Rumah tangga
- Kemampuan Tingkat kematangan berumah tangga, menjadi ancaman bagi banyak orang tua disana, dan ketidakmampuan mereka dalam membenahi kekurangan mendistrak pola asuh anak didik, sedangkan yang mereka contoh adalah Gambaran dari contoh para orang tua yang memperdebatkan ego.
   Lingkungan keluarga semakin di biarkan, akan semakin menjadi, dikhawatirkan segala aspek nyata di dalam kehidupan anak jadi terancam karna dampak dari pola asuh orang tua yang kurang persiapan. Melihat karakter anak yang berbeda, tidak menutup kemungkinan terjadinya kenakalan-kenakalan  pada anak Ketika remaja.
    Oleh karena itu sebagai pencegahan karakter buruk pada anak di butuhkan sosialisasi serta pengenalan sikap pengendalian masa, dari pengajaran dan  peran sebagai orang tua sendiri. Meninjau sikap orang tua yang seharusnya pada anak yaitu dengan cara mendisiplinkan etika yang seharusnya, supaya tidak terjadi kesalahan dalam bertindak, bersikap, dan berpenampilan.
    Kedisiplinan adalah serangkaian dari perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan atau ketertiban. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman (Hartini, 2013). Dari sini penerapan kedisiplinan bagi anak sangat diperlukan, guna mengedepankan etika yang juga mempunyai keterkaitan dalam mendisiplinkan Pendidikan pada anak sejak usia dini.
    Adapun manfaat kedisiplinan bagi anak usia dini (dalam Desti, 2014) :
- Menumbuhkan kepekaan Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya kepada orang lain hal ini akan mudah bagi anak ketika mengungkapkan perasaanya kepada orang lain termasuk kepada orang tuanya hasilnya anak akan mudah menyelami perasaan orang lain.
- Menumbuhkan kepedulian Anak menjadi peduli dengan apa yang dibutuhkan atau kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, maupun memecahkan masalah dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.
- Mengajarkan keteraturan Anak jadi memiliki pola hidup yang teratur dan bisa mengelola waktunya sendiri dengan baik.
- Menumbuhkan ketenangan Penilaian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitar dengan baik.
    Tentunya kedisiplinan dapat kita terapkan atas dasar seseorang dalam beretika, yang tentunya saja harus dimiliki oleh setiap individu. Dilansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, Menurut Plato melihat etika sebagai keterampilan untuk mencapainya tujuan tertinggi manusia dari pemikiran, perilaku moral, dan kebajikan manusia. Sebagaimana baik buruknya seseorang dan karakter seseorang dapat terlihat Ketika anak mampu mengondsisikan sikap dalam segala situasi kehidupan.
    Sedangkan pengertian etika sendiri secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat dengan mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
    Ketika penerapan etika berhasil mendistrak karakteristik seseorang, maka dapat kita ketahui pengaruh besar dalam kehidfupan sehari-hari, antara lain :
- Mengucap salam apabila bertemu di rumah orang lain
- Mencium tangan kedua orang tua Ketika beraktifitas
- Membuang sampah pada tempatnya
- Meminta maaf apabila melakukan kesalahan
- Makan mempergunakan tangan kanan
- Tidak membolos saat di sekolah
- Tidak mencontek saat ujian
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H