Kampung Adat desa Sirnarasa merupakan salah satu perkampungan di Sukabumi yang masih terjaga kelestariannya dan memegang kuat adat dan tradisi. Kampung ini merupakan salah satu perkampungan adat yang berada di Kabupaten Sukabumi, salah satu adat yang masih terjaga sebagai berikut :
A. Numbuk Padi
Numbuk padi adalah proses menghancurkan gabah (padi) menjadi biji-biji padi sebelum digiling menjadi beras. Dalam proses numbuk padi, petani akan menggunakan alat tradisional seperti lesung atau alu untuk menghancurkan gabah menjadi biji-biji. Proses ini dilakukan secara manual dan memerlukan banyak tenaga dan waktu. Namun, numbuk padi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat modern seperti mesin penghancur gabah.Â
Numbuk padi biasanya dilakukan sebelum musim panen, dengan tujuan agar biji-biji padi yang dihasilkan dapat lebih mudah digiling menjadi beras. Proses ini juga dapat memudahkan petani dalam menghilangkan kulit gabah dan biji-biji yang rusak.
B. Nyimur
Nyimur adalah nasalilasi dari kata "Simbur" yang berarti "Sembur" atau "mengucapkan air". Ini adalah adat tradisional di Kampung Adat Ciptagelar yang termasuk dalam rangkaian upacara adat inisiasi atau introitus (permulaan hidup manusia). Dalam konteks ini, inisiasi mengacu pada upacara atau ujian yang harus dijalani oleh individu yang ingin menjadi anggota suatu kelompok, suku, kelompok umur, dan sebagainya. Tradisi adat Nyimur adalah adat kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sasaran dari tradisi adat Nyimur adalah bayi yang lahir dalam kurun waktu satu tahun. Tradisi adat Nyimur biasanya dilakukan sekali setahun, dalam pelaksanaannya berlangsung selama satu minggu. Upacara ini adalah tahapan penting dalam hidup bayi baru lahir, menandai awal perjalanan hidup mereka.
Nyimur adalah tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung Adat Ciptagelar, yang berarti "mengucapkan air" atau "mengemburkan air". Dalam tradisi ini, para bayi yang baru lahir dalam kurun waktu satu tahun diwajibkan mengikuti upacara adat ini.
Upacara adat Nyimur ini bertujuan untuk mempersiapkan bayi untuk menjadi anggota masyarakat dan memulai hidup mereka. Upacara ini dilakukan sekali setahun, dan berlangsung selama satu minggu. Dalam upacara ini, para bayi diwajibkan untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, seperti mengucapkan air, berdoa, dan berbagai kegiatan lainnya. Dalam tradisi adat Nyimur ini, masyarakat mempercayai bahwa air memiliki kualitas yang dapat membersihkan dan membersihkan jiwa. Oleh karena itu, upacara adat ini dilakukan untuk mempersiapkan bayi agar menjadi orang yang saleh dan seimbang.
Dalam pelaksanaannya, upacara adat Nyimur ini diawali dengan persiapan-persiapan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, membuat aneka ragam makanan dan minuman, dan lain-lain. Setelah itu, upacara adat ini diawali dengan acara-acara yang berbeda-beda, seperti acara doa, acara makan-makan, dan lain-lain. Dalam keseluruhan, upacara adat Nyimur ini adalah bagian dari tradisi adat yang sangat penting bagi masyarakat di Kampung Adat Ciptagelar. Dalam upacara ini, para bayi diwajibkan untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan mereka agar menjadi orang yang saleh dan seimbang.