Mohon tunggu...
KKN Sirnarasa
KKN Sirnarasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2024

Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Desa Sirnarasa Sukabumi 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Ajak Warga Desa Adat Sirnarasa Cegah Stunting

29 Mei 2024   11:01 Diperbarui: 29 Mei 2024   11:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi pencegahan stunting oleh mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra Bersama warga desa adat Sirnarasa/Dok. pri

Mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra menginisiasi program sosialisasi stunting yang betujuan untuk mengajak warga melakukan pencegahan stunting di desa adat Sirnarasa, kecamatan Cikakak, Sukabumi, Jawa Barat, pada hari kamis (07/03/2024).

Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting menyebabkan pertumbahan fisik dan perkembangan otak anak terhambat yang berujung melemahnya fungsi kognitif, disebabkan karena kurangnya asupan gizi dan kurangnya zat-zat penting untuk pertumbuhan. Tidak hanya itu, penyebab stunting di Indonesia merupakan masalah struktural meliputi gizi buruk, lingkungan dan sanitasi yang buruk, kurangnya kesehatan ibu, kurangnya pemahaman gizi, faktor sosial-ekonomi dan ketimpangan. 

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menunjukan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Target pemerintah Indonesia menurunkan angka stunting hingga 14% di tahun 2024. Diperlukan langkah-langkah yang signifikan dan berkelanjutan untuk mencegah stunting. Sosialisasi stunting ini menjadi langkah awal untuk mengedukasi warga mengenai pencegahan stunting dan menekan angka stunting di desa Sirnarasa.

Peserta sosialisasi stunting/dok. pri
Peserta sosialisasi stunting/dok. pri

Bekerja sama dengan pihak puskemas dan bidan yang bertugas, sosialisasi pencegahan stunting digelar di posyandu dusun Sirnarasa. Dihadiri oleh Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan orang tua serta masyarakat secara luas. Sesuai dengan target dan sasaran program stunting menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa “Pelaksanaan percepatan penurunan stunting meliputi kelompok sasaran: remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 (nol) - 59 (lima puluh sembilan) bulan”. 

Mahasiswa memberikan informasi melalui presentasi Power Point mengenai informasi stunting, ciri-ciri stunting dan langkah-langkah pencegahan stunting, memantau tumbuh kembang anak dan mendorong kesehatan ibu karena pencegahan stunting bahkan perlu dilakukan sebelum hamil. Selain melalui presentasi, dibagikan juga brosur yang sudah di desain untuk dibagikan kepada audiens dan disimpan di posyandu. 

dok. pri
dok. pri

Brosur stunting/dok. pri
Brosur stunting/dok. pri

Diharapkan sosialisasi ini mendorong warga lebih peka pada risiko dan permasalahan stunting. Menerapkan langkah pencegahan stunting sejak dini, menjaga kesehatan dan secara berkala mengecek kesehatan anak. Serta mampu mengelola makanan dengan tetap memperhatikan asupan gizi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun